Menu

Diancam Bunuh Pasca Bom Paskah, Muslim Srilanka Terpaksa Mengungsi

Satria Utama 25 Apr 2019, 13:48
Bom meledak di gereja saat perayaan Paskah
Bom meledak di gereja saat perayaan Paskah

RIAU24.COM -  JAKARTA - Pascaserangan teror bom pada Hari Paskah 21 April lalu, umat muslim di Srilanka menjadi sasaran teror dan aksi balas dendam. Hal ini memaksa ratusan warga Muslim pendatang dari Pakistan yang bermukim di Kota Negombo, Sri Lanka, memilih mengungsi.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/4), mereka menggunakan bus yang disewa untuk pergi ke lokasi yang lebih aman karena mulai menerima ancaman balas dendam dari penduduk setempat selepas teror bom.

"Karena serangan bom yang terjadi di sana, warga Sri Lanka menyerang rumah-rumah kami. Sekarang kami tidak tahu harus pergi ke mana," kata warga Muslim etnis Pakistan, Adnan Ali.

Seorang warga Muslim lainnya, Farah Jameel menyatakan dia diusir oleh pemilik rumah yang disewanya di Negombo. "Dia bilang, 'pergi sana dan tinggal saja sesuka kamu, tapi jangan tinggal di sini!'," kata Farah.

Kepolisian Sri Lanka menyatakan sudah menangkap sejumlah orang yang diduga menyerang dan merusak rumah-rumah warga Muslim setempat. Namun, mereka juga menggeledah kediaman penduduk Muslim dengan alasan menerima pengaduan warga soal tindak-tanduk yang mencurigakan terhadap warga Muslim.

Menurut Kapolsek Katara, Herath BSS Sisila Kumara, polisi juga mengamankan 35 warga Muslim yang mengungsi di masjid setempat. Mereka dibawa ke tempat aman yang dirahasiakan. "Semua warga Pakistan dibawa ke tempat aman. Hanya mereka yang menentukan kapan akan kembali," ujar Kumara seperti dilansir cnnIndonesia.

Halaman: 12Lihat Semua