![]() |
"Sekarang sudah banyak warga yang memilih nanam sawit dan lahan yang semula untuk pertanian sudah berubah menjadi pertanian," terang Hendra kepada Riau24.com, Selasa, 20 Juni 2017.
Padahal, jika melihat kondisi sawit yang tidak fluktualrif, sektor
pertanian lebih menguntungkan. Dia mencontohkan, untuk di Siak sendiri justru mengalami hal sebaliknya.
"Di Siak sendiri saat ini hasil yang bisa dicapai saja mencapai 7 ton
sekali panen. Tentu ini cukup menguntungkan. Terlebih lagi, setahun bisa sampai dua atau tiga kali periode panen," lanjutnya lagi.
Kemudian, untuk membantu petani menjual hasil panennya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau melakukan penyerapan sebesar 80 persen dari hasil pertanian mereka.
Dari hasil serapan petani lokal yang ada di Riau saat ini kurang lebih
1.300 ton. Sedangkan harga sendiri, Bulog membeli beras dari petani dengan harga Rp 7.300/Kg.
"Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Tentunya untuk hal ini berlaku secara nasional," tutup Hendra.
R24/mla