Menu

Rektor dan Dosen Pascasarjana UIR Ziarah Akademik ke Makam Tuanku Tambusai

Satria Utama 1 Feb 2019, 20:41
Rektor UIR ziarah ke makam Tuanku Tambusai
Rektor UIR ziarah ke makam Tuanku Tambusai

RIAU24.COM -  Malaysia- Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr H Syafrinaldi SH, MCL bersama Dosen Pascasarjana UIR berziarah ke Makam Pahlawan Tuanku Tambusai di Negeri Sembilan Malaysia, Jum'at jelang maghrib (1/2 2018).

Syafrinaldi tiba di arel makam pukul 19.30 waktu Malaysia. Memakai celana jenis jean, baju kaos warna putih, ziarah akademik Rektor ke makam Pahlawan Nasional asal Provinsi Riau itu, diikuti Direktur Pascasarjana Dr Syaipul Bahri, Ketua Dewan Guru Besar Prof Dr Yusri Munaf, Ketua Prodi Ilmu Hukum dan Ilmu Pemerintahan Dr Effendi Ibnu Susillo serta Dr Rahyunir Rauf. Juga Dekan Fakultas Hukum Dr Admiral.

Di luar itu Prof Dr Hj Ellydar Chaidir, Dr Arifin Bur, Dr Sri Wahyuni, Husnu Abadi PhD, Dr Thamrin, Dr Abdul Thalib, Dr Zulherman Idris, Dr Abdullah Sulaiman, Dr Syafriadi, Dr Ardiansyah, Dr Surizki Febrianto, Dr Suparto, S Parman SH, MH, Desi Apriani, SH, MH dan Tata Wardana, S.Sos, MSi.

Makam Tuanku Tambusai terletak di bentangan bukit yang diapit dua jalan, yakni Jalan Rasah dan Jalan Tok Ungu dan Sungai Batang di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Jalan menuju pebukitan ke arah makam dapat dilewati kendaraan roda empat. Bila peziarah naik bus, mereka harus siap berjalan kaki sepanjang 200 meter ke makam. Atau 3 jam perjalanan dari Kuala Lumpur.

Makam Tuanku Tambusai terletak diatas bukit, dan berada satu komplek dengan makam-makam lain. Belum jelas, siapa saja yang wafat dan dimakamkan di areal itu. Makan Tuanku sendiri paling menonjol diantara makam-makam lain.

Selain dilapisi marmar setinggi lima lantai, juga dikelilingi pagar berwarna kuning. Diatasnya terdapat dua batu nisan berbentuk tasbih yang melambangkan almarhum merupakan seorang ulama. Di bawah nisan tertulis: Tuanku Tambusai 1784-1882, Pahlawan Nasional Indonesia Keputusan Presiden RI No. 071/TK/Tahun 1995. Beberapa baris dari tulisan di batu itu sudah pudar dan tak terbaca lagi.

Halaman: 12Lihat Semua