Menu

Forum Tenaga Ahli Fraksi PKB Gugat dan Minta Klarifikasi Ustaz Abdul Somad

Riko 2 Apr 2019, 12:01
Video Ustaz Abdul Somad yang merekomendasikan PKS dan PAN viral (foto/int)
Video Ustaz Abdul Somad yang merekomendasikan PKS dan PAN viral (foto/int)

RIAU24.COM -  Selasa 2 April 2019, Video Ustaz Abdul Somad (UAS) yang sebut PKS dan PAN yang menolak legalisasi peredaran minuman keras (miras) berbuntut panjang. Forum Silaturahmi Tenaga Ahli Fraksi PKB DPR menggugat pernyataan Ustaz Abdul Somad dalam video yang viral itu. 

Seperti dilansir dari situs JPNN, Anggota Forum Silaturahmi Tenaga Ahli Fraksi PKB DPR Badrul Munir menegaskan, pernyataan UAS dalam video berdurasi 38 detik itu keliru. "Sikap Forum Silaturahmi Tenaga Ahli Fraksi PKB sudah sangat tegas. Kami mengikuti apa yang menjadi garis besar Nahdlatul Ulama yaitu mendukung dengan tegas larangan minuman beralkohol,” ucapnya, di Jakarta, Senin (1 April 2019).

Badrul Munir menyayangkan sikap UAS yang dianggap menelan mentah-mentah informasi tanpa melakukan tabayyun. Badrul menduga, Ustaz Abdul Somad tidak mendapatkan informasi secara utuh terkait pembahasan RUU Minol di DPR.

“Pada Pasal 3 misalnya, diungkapkan tujuan RUU ini adalah menciptakan ketertiban dan ketentraman di masyarakat dari gangguan yang ditimbulkan oleh peminum minol dan menumbuhkan perilaku budaya hidup masyarakat tanpa minuman beralkohol,” kata Badrul Munir. 

Forum Tenaga Ahli Fraksi PKB DPR juga mengusulkan tawaran solusi atas pelbagai persoalan kalau RUU ini disahkan. “Terhadap kegiatan produksi minuman beralkohol golongan A yang saat ini masih menjadi mata pencaharian sebagai masyarakat, pemerintah wajib mendiversifikasikan produknya ke bentuk lain yang lebih manfaat,” sebut Badrul.

Apalagi dalam video itu Ustaz Abdul Somad (UAS) ada menyebut ada anggota parlemen yang mulutnya disumbat dengan uang. “Ini tuduhan yang tidak pantas dilakukan seorang ulama yang menjadi panutan umat. Kami menyarankan, sebelum mengeluarkan statement, UAS terlebih dahulu melakukan tabayun, check and richeck, yang menjadi tradisi ulama ketika membahas sebuah rancangan undang-undang,” kata Badrul Munir. 

Halaman: 12Lihat Semua