Menu

Rektor Universitas di Malaysia Ini Mengaku Jatuh Hati dengan UIR

Satria Utama 8 Apr 2019, 17:34
Rektor UIR menjamu rektor UiTM Malaysia
Rektor UIR menjamu rektor UiTM Malaysia

RIAU24.COM -  Pekanbaru: Komitmen memajukan Universitas Islam Riau tak hanya menjadi tekad Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH MCL bersama civitas akademika. Tapi juga Rektor UiTM (Universiti Teknologi Mara) Kuala Lumpur Prof Dr Zailuddin Ariffin. Saat berkunjung ke UIR Senin siang (8/4), ia menegaskan komitmennya itu kepada Rektor UIR.

''Apalagi yang bisa saya bantu Pak Rektor supaya UIR bisa masuk 100 Top nasional. Bagi saya UiTM di hatiku, UIR dijiwaku,'' kata Zailuddin disambut tawa Rektor, Wakil Rektor III Ir Rosyadi dan Dekan Fakultas Teknik Ir Abdul Kudus Zaini yang hadir menjamu Zailuddin di ruang Rektor. Zailuddin datang ke UIR bersama Timbalan Rektor Prof Dr Mohd Azlan Mohd Ishak dan Dr Rizauddin Saian. Mereka datang untuk Visiting Fellow Program UIR dengan UiTM. Beberapa bulan lalu Syafrinaldi juga membawa sejumlah dosen ke UiTM.

Zailuddin mengaku serius bekerjasama membantu UIR.  Keseriusan itu kembali diulanginya dihadapan Dekan-dekan UIR ketika memulai Visiting Fellow Program di lantai dua Gedung Rektorat. Ia menegaskan, pihaknya sangat serius membantu Rektor membawa UIR  mencapai Visi 2020, dan masuk 100 top nasional.

Dalam bulan April, lanjut Zailuddin, UiTM dan UIR telah sepakat melaksanakan program pertukaran dosen. Sebanyak 20  dosen dari semua fakultas akan mengajar di fakulti-fakulti UiTM. Lepas itu, pensarah UiTM yang kuliah di UIR. Di luar dosen, ikuti pula dua pegawai  menimba pengalaman administrasi di kedua universitas.

''Juga terbuka peluang melaksanakan program lain. Seperti pertukaran pelajar, seminar atau penelitian bersama. Hubungan baik UiTM dengan UIR harus terus berlanjut walau saya bukan lagi Rektor UiTM,'' tandas Zailuddin.

Rektor UIR Syafrinaldi tak bisa menyembunyikan rasa haru dan gembira atas niat baik Prof Zailuddin. Ia menyebut, UiTM bukan universitas kecil tapi perguruan tinggi  yang kualitas dan kemajuannya tak diragukan lagi. Tekad dan kemauan Rektor Zailuddin untuk UIR patut kita apresiasi. Apalagi sistem akreditasi antara Malaysia dengan Indonesia tak berbeda jauh. Mereka tak lagi memandang berapa memory of understanding yang sudah diteken tapi seberapa banyak yang dilaksanakan.

Halaman: 12Lihat Semua