Menu

Siapa Sangka, Awalnya Hanya Sopir Angkot, Sekarang Pria Ini Menjelma Jadi Orang Terkaya ke-3 di Tanah Air

Siswandi 6 Dec 2019, 15:35
Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu

Prajogo kemudian mengganti nama Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific Lumber. Pada 1993, perusahaannya menjadi perusahaan publik. Pada tahun 2007, Prajogo mengganti nama Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific. Pergantian nama itu dilakukan setelah ia mulai mengurangi bisnis kayu.

Bisnisnya terus meningkat dan semakin menggurita setelah bekerja sama dengan anak-anak Presiden Soeharto dan pengusaha lainnya. Hingga saat itu, Barito Group telah merambah sektor petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan.

Masih pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada 2008, Barito kembali mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

Pada 2011, Chandra Asri pun merger dengan Tri Polyta Indonesia dan berubah nama menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Selanjutnya, perusahaan hasil merger ini menjelma menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga tercatat sebagai salah satu kilang petrokimia terbesar di Indonesia.

Pada Agustus lalu, Prajogo mendapat penganugerahan gelar tanda kehormatan 2019 dari Presiden Joko Widodo. Ia menerima tanda Penerima Bintang Jasa Utama. Selain Prajogo, pengusaha lain yang menerima penganugerahan adalah Arifin Panigoro dan TP Rachmat.

Penganugerahan ini sejalan dengan Keputusan Presiden (Keppres) 72/2019, Keppres 73/2019, dan Keppres 74/2019. Penganugerahan ini diberikan sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI. ***

Halaman: 23Lihat Semua