Menu

Ketika Tahun 2019 Menjadi Tahun Mengerikan Bagi Industri Mobil, Ini Alasannya...

Devi 31 Dec 2019, 17:25
Ketika Tahun 2019 Menjadi Tahun Mengerikan Bagi Industri Mobil, Ini Alasannya...
Ketika Tahun 2019 Menjadi Tahun Mengerikan Bagi Industri Mobil, Ini Alasannya...

RIAU24.COM -  Tahun 2020 hanya tinggal hitungan jam. Banyak hal yang sudah terjadi di tahun 2019, tapi tahukah Anda jika tahun 2019 disebut menjadi tahun yang menyedihkan untuk dunia otomotif ?Tak cuma penjualan kendaraan yang menurun, tahun 2019 juga menjadi momen tak menyenangkan di industri otomotif saat banyak pekerja di-PHK.

Seperti dikutip dari Yahoo Finance, tahun 2019 menjadi tahun terburuk bagi industri otomotif global. Sejumlah karyawan diberhentikan dari pekerjaannya. Hal ini dikarenakan meningkatnya produksi kendaraan listrik. Padahal industri mobil membutuhkan lebih sedikit pekerja untuk memproduksi kendaraan listrik. Mobil listrik memiliki komponen lebih sedikit daripada mobil konvensional, sehingga mereka membutuhkan lebih sedikit pekerja manufaktur.

Lebih dari 800.000 pekerjaan di industri otomotif dipangkas yang mayoritas berada di Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris. Secara alami, jumlah ini akan terus meningkat di Inggris ketika masalah Brexit menghadapi banyak kendala. Banyak orang di sektor manufaktur di Inggris kehilangan pekerjaan. Industri mobil di Inggris memiliki tingkat pengangguran tertinggi sejak September 2012.

Pada Juni, Ford menutup salah satu pabriknya di Inggris. Sebanyak 1.700 orang kehilangan pekerjaannya. Honda juga menutup pabrik besar di sana yang memproduksi Civic Hatchback. Setidaknya 3.500 pekerja harus menganggur. Selain itu, produsen mobil Inggris Jaguar Land Rover telah mem-PHK 4.500 pekerja tahun ini. Bulan lalu, Audi juga mengumumkan rencana untuk mengurangi 9.500 pekerjaan di Jerman pada tahun 2025.

Mercedes-Benz juga mengurangi jumlah karyawan menjadi 10.000 untuk menghemat biaya pada investasi masa depan dalam kendaraan listrik.

Sebagai reaksi berantai, situasi dalam beberapa bulan mendatang akan bertambah buruk untuk pekerja industri mobil. Awal bulan ini, Nissan Amerika Serikat mengumumkan pada Januari tahun depan akan ada dua hari cuti yang tidak dibayar, sementara pada saat yang sama mereka memangkas biaya pekerja.

Halaman: 12Lihat Semua