Menu

Pengamat Ingatkan Soal Doktrin Berpura-pura Ala ISIS

Riko 11 Feb 2020, 12:15
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Rudlwan Habib mengingatkan pemerintahkan agar berhati-hati dalam menangani ratusan warga Indonesia (WNI) eks simpatisan ISIS. Ia menyebut ada kemungkinan mereka berbohong soal paham Radikal. 

"Karena sangat mungkin untuk berbohong. Apalagi ISIS itu punya doktrin yang disebut dengan taqiyah, atau berpura-pura. Jadi bagi mereka boleh berbohong di depan musuh," kata dia, dalam sebuah Diskusi di Jakarta, mengutip dari CNN. Minggu 9 Februari 2020.

Terlebih, lanjutnya, para kombatan ISIS menilai Indonesia sebagai negara musuh yang zalim.

Di sisi lain, kata Ridlwan, Indonesia belum memiliki prosedur khusus untuk mendeteksi kadar ideologi terorisme seseorang.

"Indonesia belum punya prosedur deteksi ideologi. Yang saya maksud prosedur deteksi ideologi adalah kita tidak bisa melihat secara objektif seseorang ini sudah sembuh secara ideologi atau belum," ujarnya.

Selain itu, Ridlwan menyoroti soal sistem deradikalisasi di Indonesia hingga saat ini belum sempurna. Menurutnya, sejumlah mantan narapidana terorisme malah menjadi penyebar teror.

Halaman: 12Lihat Semua