Menu

Iuran BPJS Naik Lagi Dua Kali Lipat, Masyarakat Merasa Kena Prank Jokowi

Riko 13 May 2020, 19:28
Jokowi (net)
Jokowi (net)

RIAU24.COM -  Maria Ulfa (30 tahun) salah satu peserta Mandiri kelas II BPJS Kesehatan mengaku kecewa dengan korban becanda alias 'prank' dari presiden Jokowi yang menaikkan kembali Iuran BPJS Juli 2020 yang semula dibatalkan Mahkamah Agung (MA) untuk kelas I dan II serta awal 2021 untuk Mandiri kelas III. 

"Awal tahun sudah cukup shock naik dua kali lipat, terus dapat kabar turun, baru banget sebentar rasain turun, eh naik lagi. Berasa lagi di-prank seperti yang lagi heboh-heboh sekarang ini," cerita Maria mengutip dari CNNIndonesia.com, Rabu 13 Mei 2020.

Ia pun meminta Jokowi agar tidak mengeluarkan kebijakan yang maju-mundur seperti ini. Sebab, justru memberi ketidakpastian kepada masyarakat.

"Kalau kata orang Jawa tuh 'mencla-mencle' ini. Apalagi sebagai masyarakat awam sebenarnya kurang paham sih untuk apa kenaikannya dan sempat turun berarti ada pertimbangan apa? Kenapa bisa sampai turun dan akhirnya naik lagi?" ungkapnya.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta itu pun mengaku tidak keberatan bila tarif kepesertaan harus naik. Asal, kenaikan sesuai dengan layanan yang diberikan ke peserta.

Selain itu bila memang perlu ada kenaikan, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Ia ingin kenaikan tidak dilakukan pada tahun ini. Sebab, tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19 sudah cukup besar bagi masyarakat.

Halaman: 12Lihat Semua