Pasca Penguncian, Tingkat Perceraian di Arab Saudi dan China Melonjak Hingga 30 Persen, Ini Alasannya...
RIAU24.COM - Tampaknya pandemi Covid-19 global telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sekarang. Baru-baru ini, Cina melaporkan bahwa tingkat perceraian negara mereka meningkat karena menemukan fakta jika pasangan mereka ternyata sangat mengganggu setelah menghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumah karena kuncian. Nah, situasi serupa juga terjadi di Arab Saudi, tetapi karena alasan yang sangat berbeda.
Sejak bulan Februari, ketika karantina dan kuncian diberlakukan di sana, tingkat perceraian di Arab Saudi melonjak hingga 30% karena banyak para istri di negara itu mengetahui bahwa mereka sebenarnya dalam pernikahan poligami yaitu suami mereka memiliki istri lain. Astaga !!! ????
Seperti dilaporkan oleh Monitor Timur Tengah, sebanyak 7.482 pernikahan telah mengajukan perceraian, khususnya pengajuan 'khula' - proses Islam di mana seorang wanita dapat menceraikan suaminya. Berikut ini beberapa fakta menarik dari laporan tersebut:
- Sebanyak 52% dari permintaan perceraian dan kasus berasal dari kota Mekah dan Riyadh.
- Mayoritas wanita yang meminta perceraian adalah karyawan, pengusaha wanita dan dokter wanita.
