Menu

Puluhan Ribu Muslim Memprotes Aksi Islamofobia yang Dilakukan Prancis

Devi 31 Oct 2020, 08:33
Puluhan Ribu Muslim Memprotes Aksi Islamofobia yang Dilakukan Prancis
Puluhan Ribu Muslim Memprotes Aksi Islamofobia yang Dilakukan Prancis

Fathi Hammad, seorang pejabat Hamas, berpidato di sebuah demonstrasi di kamp pengungsi Jabaliya, berjanji "untuk berdiri bersama untuk menghadapi serangan kriminal yang merusak keyakinan sekitar dua miliar Muslim", mengacu pada penggambaran nabi Muslim. Dia mengulangi seruan otoritas Hamas kepada warga Palestina untuk memboikot semua produk Prancis.

Seorang pengunjuk rasa, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Huzayfa, mengelak ketika ditanya tentang serangan baru-baru ini di Prancis sebagai balasan atas kartun tersebut. “Kami tidak menargetkan orang tak berdosa,” katanya. “Tapi mereka yang secara langsung menghina nabi kita akan memikul tanggung jawab.”

Di Afghanistan, anggota Hezb-i-Islami membakar bendera Prancis. Pemimpinnya, Gulbuddin Hekmatyar, memperingatkan Macron jika dia tidak "mengendalikan situasi, kita akan pergi ke perang dunia ketiga dan Eropa akan bertanggung jawab".

Teriakan “Matilah Prancis” terdengar di ibu kota Afghanistan, Kabul dan beberapa provinsi lainnya saat ribuan orang memenuhi jalan. Demonstran menginjak-injak potret Macron dan meminta para pemimpin Afghanistan untuk menutup kedutaan Prancis, memutuskan hubungan dan melarang warga negara Prancis dari negara itu. Di provinsi Herat bagian barat negara itu, pengunjuk rasa mengangkat patung Macron di atas derek dan membakarnya.

Dalam khotbah Jumat yang disiarkan langsung di TV pemerintah Mesir, menteri agama negara itu tampaknya mengecam setiap pembalasan kekerasan untuk kartun tersebut. “Cinta nabi tidak bisa diungkapkan dengan membunuh, menyabotase atau menanggapi kejahatan dengan kejahatan,” kata Mohamed Mokhtar Gomaa, berbicara kepada puluhan jamaah di sebuah masjid di provinsi Daqahleya di Delta Mesir.

Protes itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Prancis dan negara-negara mayoritas Muslim, yang berkobar awal bulan ini ketika Macron menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis" secara global.

Halaman: 234Lihat Semua