Menu

Dosen FIA Unilak Dampingi Masyarakat Mengembangkan Ekowisata Mangrove di Siak

Siswandi 15 Dec 2020, 23:24
Dosen Unilak, Dr.Afni, menyerahkan bantuan kepada Kelompok Konservasi Laskar Mandiri. Bantuan ini berasal dari BANG PESONA KLHK untuk pengembangan ekowisata mangrove Kayu Ara Permai, di Sungai Apit, Siak.Foto: ist
Dosen Unilak, Dr.Afni, menyerahkan bantuan kepada Kelompok Konservasi Laskar Mandiri. Bantuan ini berasal dari BANG PESONA KLHK untuk pengembangan ekowisata mangrove Kayu Ara Permai, di Sungai Apit, Siak.Foto: ist

Pengembangan ekowisata Mangrove Kayu Ara Permai, tidak hanya bermanfaat bagi pemulihan lingkungan, namun juga membawa manfaat bagi terbukanya alternatif ekonomi masyarakat setempat di masa sulit pandemi. Kolaborasi multipihak (Pemerintah, Swasta, LSM, dan Akademisi) seperti ini kata Afni begitu indah, dan contoh jalan paling strategis untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di suatu daerah.

''Terimakasih untuk kelompok pemuda dan masyarakat Desa Kayu Ara Permai yang luar biasa. Semoga dengan adanya pendampingan ini, semakin menambah semangat masyarakat menjaga lingkungan. Penyelamatan Mangrove di kawasan pesisir harus terus digemakan, jika tak ingin anak cucu kita kelak berumah di tengah laut. Penting untuk kita bersama-sama mengawal perubahan iklim di tingkat tapak, karena dengan menjaga alam, kita berarti sudah bersama-sama menjaga peradaban,'' tutup Afni.

Ketua Kelompok Konservasi Laskar Mandiri, Sabarion Putra, mengucapkan terimakasih atas kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Dosen FIA Unilak.

''Kami akhirnya akan memiliki sarana prasarana pendukung untuk ekowisata mangrove. Selama ini kami hanya mengandalkan swadaya masyarakat saja, dan belum mampu untuk memiliki MCK apalagi aula. Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, anggota kelompok jadi lebih semangat lagi mengembangkan ekowisata mangrove,'' katanya.

Sementara itu Kades Kayu Ara Permai Abdul Razak mengatakan bahwa masyarakat setempat menjadikan lokasi mangrove ini sebagai alternatif ekonomi, terutama di masa pandemi. Pengunjung yang datang ke lokasi ini dapat melihat pohon mangrove dengan tingkat kerapatan tinggi, jalur traking track sejauh 470 meter dan di ujung track ada dermaga untuk melihat keindahan sunset ataupun sunrise dengan latar pemandangan laut Selat Lalang dan Pulau Padang.

''Ini merupakan satu-satunya destinasi wisata Mangrove di desa kami. Dengan adanya bantuan pembangunan aula dan MCK, harapan kami nantinya jumlah wisatawan akan semakin meningkat datang ke Mangrove Kayu Ara Permai, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa,'' tutupnya. ***

Halaman: 12Lihat Semua