Menu

Pemerintah Rusia Mengusir Para Diplomat Karena Ketegangan yang Terus Meningkat Akibat Protes Penangkapan Navalny

Devi 6 Feb 2021, 08:49
Foto : BBC
Foto : BBC

Navalny menggambarkan orang-orang dalam video itu sebagai pengkhianat tanpa hati nurani dan sebagai antek yang korup. Politisi pada hari Jumat mengecam sidang baru itu sebagai "persidangan PR yang menjijikkan" yang dimaksudkan oleh Kremlin untuk meremehkannya.

Jika terbukti bersalah, Navalny menghadapi denda atau layanan masyarakat. Sidang dilakukan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan pedas pada hari Kamis atas penanganan Rusia atas kasus Navalny.

Macron, pada bagiannya, mengatakan pemenjaraan para kritikus Kremlin, yang telah memicu protes di kota-kota di seluruh Rusia, adalah "kesalahan besar" bagi stabilitas yang terakhir.

"Kasus Navalny adalah situasi yang sangat serius," kata Macron dalam forum online yang disponsori oleh Dewan Atlantik, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington, dari Istana Elysee di Paris.

Pemimpin Prancis itu menambahkan, penting untuk tetap terlibat dengan Moskow. “Saya menganjurkan dialog berkelanjutan karena Anda harus berurusan dengan sejarah dan geografi Anda. Rusia adalah bagian dari Eropa, ”katanya.

Biden, sementara itu, mengatakan pada hari Kamis bahwa AS tidak akan lagi "berguling-guling dalam menghadapi tindakan agresif Rusia" dan para pejabatnya mengatakan mereka akan mengambil tindakan terhadap Moskow atas Navalny dan perilaku "memfitnah" lainnya.

Halaman: 234Lihat Semua