Menu

China Bantah Jika Meminta Diplomat AS Menjalani Tes Anal COVID-19

Devi 26 Feb 2021, 14:17
Foto : Detik.com
Foto : Detik.com

RIAU24.COM -  China membantah telah melakukan tes anal COVID-19 kepada diplomat Amerika Serikat menyusul laporan di media AS bahwa beberapa personel AS dilaporkan dibuat untuk menjalani prosedur tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan pada briefing harian pada hari Kamis bahwa: "China tidak pernah meminta diplomat AS di China untuk menjalani tes usap dubur." Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington "berkomitmen untuk menjamin keselamatan dan keamanan diplomat Amerika dan keluarga mereka sambil menjaga martabat mereka, sesuai dengan Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik serta ketentuan hukum diplomatik lain yang relevan".

Dilansir dari the Washington Post, dilaporkan pada pekan lalu bahwa beberapa personel AS telah memberi tahu departemen itu bahwa mereka telah menjalani tes anal. Prosedur tersebut telah diterapkan di China karena dilaporkan lebih akurat daripada usap hidung atau mulut.

China belum melaporkan kasus lokal baru COVID-19 dalam lebih dari seminggu, tetapi telah mempertahankan pengujian ketat, terutama untuk orang yang datang dari luar negeri. Diplomat dan orang asing lainnya dengan status khusus dibebaskan dari larangan sebagian besar orang asing memasuki negara itu.

Saat ini, metode anal swab untuk mendeteksi COVID-19 tengah jadi perbincangan berbeda dari tes pada umumnya. Para dokter di Beijing You'an Hospital, China, menyebut metode ini lebih akurat daripada swab nasofaring atau hidung dan pangkal tenggorokan.

Anal swab untuk mendeteksi COVID-19 didasari oleh temuan bahwa virus Corona bertahan lebih lama di saluran pencernaan dibanding di saluran napas. Karenanya, kemungkinan false positive diyakini lebih kecil dengan swab anal.

Halaman: Lihat Semua