Menu

Mengenal Lebih Dekat Dengan Sarah Gilbert, Ilmuwan di Balik Penemuan AstraZeneca, Pernah Memimpin Penelitian Tentang Vaksin Ebola dan MERS

Devi 21 Jul 2021, 10:06
Foto : Mstar
Foto : Mstar

2. AstraZeneca jauh lebih murah

Keputusan Sarah membuat harga AstraZeneca jauh lebih murah dibandingkan vaksin lainnya. Menurut laporan BBC, biaya produksi vaksin dosis tunggal hanya US$4 (RM16) dibandingkan Modeerna atau Pfizer yang harganya puluhan dolar AS. Meski harganya murah, efektivitas AstraZeneca cukup tinggi, hingga 92 persen, termasuk mampu mencegah varian Delta yang dianggap paling berbahaya.

3. Memperkenalkan semua anggota peneliti

Sarah memimpin tim peneliti yang berdedikasi untuk mempercepat proses pengembangan vaksin Covid-19 ketika wabah melanda tahun lalu. Saat menerima apresiasi publik, Sarah juga memperkenalkan dan berterima kasih kepada timnya bahkan memperkenalkan mereka satu per satu.

4. Dedikasi untuk penelitian

Sebagai seorang ilmuwan, Sarah sangat berdedikasi pada penelitian dengan fokus pada pengembangan vaksin terhadap virus influenza dan patogen. Sarah belajar biologi dari University of East Anglia (UEA) pada tahun 1988 dan melanjutkan studi untuk gelar doktor di University of Hull dengan fokus pada studi genetik dan biokimia Rhodosporidium toruloides. Sepanjang karirnya, Sarah telah banyak terlibat dalam memproduksi berbagai vaksin yang berbeda termasuk malaria dan MERS.

Halaman: 123Lihat Semua