Menu

Pengungsi Mengajukan Evakuasi Darurat Keluarga Saat Taliban Bergerak Melintasi Afghanistan

Devi 10 Aug 2021, 12:03
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM - Seorang pengungsi Afghanistan yang ditahan di tahanan imigrasi Australia selama delapan tahun telah pergi ke pengadilan untuk mencoba dan mengamankan evakuasi darurat keluarganya saat Taliban bergerak melintasi Afghanistan. Pengungsi, yang demi keselamatan keluarganya hanya dapat diidentifikasi sebagai FGS20, nama samaran yang digunakan dalam proses pengadilan, bekerja bersama pasukan koalisi di Afghanistan.

Dia melarikan diri dari negara itu pada tahun 2013 untuk mencoba membawa keluarganya ke tempat yang aman tetapi dipenjarakan di Australia, dia hanya dapat menyaksikan situasi di rumah memburuk dan keluarganya diserang karena pekerjaan yang dia lakukan. Sejak dia tiba di Australia, 15 anggota keluarga dekat telah dicari dan dibunuh oleh Taliban, termasuk saudaranya, katanya.

“Sekarang Taliban datang untuk istri dan anak-anak saya,” katanya seperti dilansir Riau24.com dari Al Jazeera, Selasa (10/8/2021).

FGS20 memiliki empat anak dan belum melihat mereka atau istrinya sejak dia pergi ke Australia sembilan tahun lalu. Salah satu anaknya dievakuasi ke Prancis pada akhir Juli tetapi istri dan tiga anak lainnya tetap berada di Kabul, ibu kota. Dengan Taliban maju melintasi Afghanistan, jendela pelarian mereka tertutup dan FGS20 kini telah meluncurkan upaya putus asa untuk membuat Australia membantu.

Pada Juli 2021, FGS20 membawa pemerintah Australia ke pengadilan, dengan alasan bahwa Australia telah mencegahnya menyelamatkan keluarganya dan pemerintah memiliki kewajiban untuk membawa mereka ke Australia.

“Pemerintah Australia telah mengecewakannya dengan mencegah dia menyelamatkan keluarganya,” kata pengacara FGS20 Noeline Balasathiran Harendran dan Daniel Taylor dari Sydney West Legal and Migration, kepada Al Jazeera. "Mereka berutang kepada keluarganya untuk menyelamatkan mereka dan memberi mereka perlindungan."

Halaman: 12Lihat Semua