Menu

Para Astronom Mengungkapkan Gambar Pertama Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti

Devi 13 May 2022, 14:47
Foto : Internet
Foto : Internet

Sagitarius A*, disingkat Sgr A*, yang diucapkan "sadge-ay-star", berutang namanya untuk deteksi ke arah konstelasi Sagitarius. Keberadaannya telah diasumsikan sejak 1974, dengan deteksi sumber radio yang tidak biasa di pusat galaksi.

Pada 1990-an, para astronom memetakan orbit bintang paling terang di dekat pusat Bima Sakti, mengkonfirmasi keberadaan objek kompak supermasif di sana, pekerjaan yang menghasilkan Hadiah Nobel Fisika 2020. Meskipun keberadaan lubang hitam dianggap sebagai satu-satunya penjelasan yang masuk akal, gambar baru ini memberikan bukti visual langsung pertama. Karena jaraknya 27.000 tahun cahaya dari Bumi, ia tampak berukuran sama di langit seperti donat di Bulan.

Menangkap gambar dari objek yang begitu jauh diperlukan menghubungkan delapan observatorium radio raksasa di seluruh planet untuk membentuk satu teleskop virtual "seukuran Bumi" yang disebut EHT.

Ini termasuk teleskop Institute for Millimeter Radio Astronomy (IRAM) 30 meter (98,4 kaki) di Spanyol, antena tunggal paling sensitif dalam jaringan EHT.

EHT menatap Sgr A* di beberapa malam selama berjam-jam berturut-turut, mirip dengan fotografi long-exposure. Grup tersebut menggunakan proses yang sama ketika merilis gambar pertama lubang hitam pada 2019. Gambar itu berasal dari galaksi yang berjarak 53 juta tahun cahaya dan disebut M87* karena berada di galaksi Messier 87. Lubang hitam Bima Sakti jauh lebih dekat, sekitar 27.000 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah 5,9 triliun mil (9,5 triliun kilometer).

Kedua lubang hitam memiliki kemiripan yang mencolok, meskipun faktanya Sgr A* 2.000 kali lebih kecil dari M87*.

Halaman: 123Lihat Semua