RIAU24.COM - Gempa kuat yang melanda Peru dan Ekuador pada Sabtu (18/3/2023) menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas, satu terluka, dan bangunan rusak, menurut kepresidenan Ekuador.
Baca Juga: Ini Alasan Negara Anggota ICC Ogah Tangkap Putin usai Muncul Surat Penangkapan
Kota-kota seperti Machala dan Cuenca di Ekuador melihat bangunan yang rusak, mobil yang hancur, dan puing-puing ketika petugas penyelamat bergegas menawarkan bantuan ketika penduduk setempat yang ketakutan berlari ke jalan-jalan, lapor NDTV.
Gempa itu terjadi sekitar pukul 12.12 waktu setempat, dengan magnitudo 6,8 dan kedalaman sekitar 41 mil (66 kilometer), menurut United States Geological Survey (USGS) (1712 GMT).
Menurut pihak berwenang, pusat gempa itu dekat dengan perbatasan Peru di kotamadya Balao di Ekuador.
"Saya keluar ke jalan karena saya melihat orang-orang mulai berlari panik, keluar dari mobil mereka," kata Magaly Escandon, seorang pramuniaga perlengkapan menjahit di Cuenca, kepada AFP.
"Sejauh ini, 12 kematian dilaporkan (11 di provinsi El Oro dan satu di provinsi Azuay)," kata kepresidenan Ekuador dalam sebuah tweet.
Baca Juga: Eks Presiden Rusia: Perintah Tangkap Putin Sama Saja Deklarasi Perang
Selain Guayaquil, laporan di media sosial menunjukkan bahwa getaran itu juga dirasakan kuat di kota-kota lain seperti Quito, Manabi, dan Manta.
Guillermo Lasso, presiden Ekuador, memposting tweet yang mendesak orang-orang untuk tetap tenang dan diberi tahu melalui saluran resmi tentang kerusakan bangunan.
(***)
