Menu

Krisis Timur Tengah Semakin Parah, Joe Biden Sebut Netanyahu Sebagai Orang Jahat?

Amastya 6 Feb 2024, 08:29
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu /AFP
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu /AFP

Meskipun Biden berusaha keras untuk mencapai keseimbangan, tidak mudah bagi AS untuk mundur dari keterlibatannya yang luas dalam krisis ini.

Serangan AS yang terus menerus terhadap milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman membuktikan bahwa AS pasti akan tetap terlibat dalam konflik tersebut, dan tidak akan ada akhir dari konflik tersebut.

Pada tanggal 2 Februari, AS mencapai 85 sasaran di Irak dan Suriah. Pada tanggal 3 Februari, serangan AS kembali menargetkan pemberontak Houthi.

Bahkan pada tanggal 5 Februari, Komando Pusat AS mengumumkan bahwa mereka bertindak untuk membela diri dengan menyerang setidaknya lima rudal jelajah anti-kapal Houthi yang siap diluncurkan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Namun, para pejabat Gedung Putih masih ingin percaya bahwa AS tidak terlibat lebih jauh dalam konflik tersebut.

Bloomberg mengutip seorang pejabat senior AS yang mengatakan bahwa serangan di Yaman, Irak, dan Suriah efektif dalam menurunkan kemampuan kelompok tersebut dan kemampuan mereka untuk memasok senjata.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 234Lihat Semua