Menu

Papua Nugini Sebut Lebih dari 2.000 Orang Terkubur Hidup-hidup dalam Tanah Longsor Paling Mematikan Abad Ke-21

Amastya 27 May 2024, 20:18
Foto selebaran oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) ini menunjukkan penduduk setempat berjalan di atas tanah longsor di Desa Yambali di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini pada 25 Mei 2024 /AFP
Foto selebaran oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) ini menunjukkan penduduk setempat berjalan di atas tanah longsor di Desa Yambali di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini pada 25 Mei 2024 /AFP

RIAU24.COM Pemerintah Papua Nugini mengatakan bahwa tanah longsor Jumat lalu (24 Mei) telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejauh negara di Pasifik barat daya secara resmi meminta bantuan global.

Angka korban melampaui tragedi tanah longsor Southern Leyte, Filipina 2006 di mana total 1.126 orang kehilangan nyawa mereka ketika puing-puing mengalir dari tanah longsor setelah 10 hari hujan lebat.

Dengan lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas oleh pemerintah Papua Nugini, tanah longsor 24 Mei kini telah muncul sebagai tanah longsor paling mematikan di abad ke-21.

Angka pemerintah sekitar tiga kali lebih banyak dari perkiraan PBB sebesar 670.

Dalam sebuah surat kepada koordinator penduduk PBB, penjabat direktur Pusat Bencana Nasional negara kepulauan Pasifik Selatan itu mengatakan tanah longsor itu mengubur lebih dari 2.000 orang hidup-hidup dan menyebabkan kehancuran besar.

Organisasi Internasional untuk Migrasi, yang bekerja sama dengan pemerintah negara itu, belum mengubah perkiraan jumlah korban tewas 670 yang dirilis pada hari Minggu, sambil menunggu bukti baru.

Halaman: 12Lihat Semua