Tiongkok Hadapi Deflasi yang Semakin Dalam Seiring Harga Konsumen Turun Selama 3 Bulan
Penurunan harga yang terus berlanjut menandakan lemahnya permintaan domestik dan menambah kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu semakin terjerumus ke dalam deflasi.
Kerapuhan ekonomi Tiongkok ini terjadi pada saat Beijing menghadapi meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Washington.
Pembicaraan dagang AS-Tiongkok dilanjutkan di tengah ancaman tarif baru
Pada tanggal 9 Mei 2025, sehari sebelum pertemuan puncak Jenewa, Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk mempertahankan tarif dasar 10 persen untuk impor, bahkan setelah kesepakatan perdagangan diselesaikan.
Ia juga menyarankan kemungkinan untuk menaikkan tarif barang-barang Tiongkok hingga 80 persen, penurunan dari tarif 145 persen yang sebelumnya diberlakukan.
Pernyataan-pernyataan ini menjadi dasar pembicaraan perdagangan berisiko tinggi yang dijadwalkan pada tanggal 10 Mei di Jenewa antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Kepala Negosiator Perdagangan Jamieson Greer, dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng.