Menu

Lawan Serangan Siber hingga Teror, PHR dan Aparat Gabungan Solid Amankan Obvitnas Dumai

Devi 12 Nov 2025, 12:40
Latihan Gabungan Keadaan Darurat PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dumai Terminal 2025
Latihan Gabungan Keadaan Darurat PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dumai Terminal 2025

Tantangan utama yang diuji adalah kecepatan eskalasi keamanan. Dalam koordinasi dengan Port Security Officer (PSO), Port Facility Security Officer (PFSO) PHR menaikkan status keamanan fasilitas pelabuhan dari Security Level 1 menjadi Level 3, tingkat tertinggi. Prosedur Level 3 diaktifkan secara masif, mulai dari penggantian papan tanda, penambahan personel, hingga penutupan akses, menunjukkan kesiapan PHR dalam mematuhi regulasi keamanan internasional ISPS Code.

Kesiapsiagaan PHR terbukti tidak hanya bersifat internal, tetapi juga terintegrasi dengan pihak eksternal. Dalam skenario ini, Koordinator Port Security Committee (PSC) segera berkoordinasi dengan Kapolres Dumai. Respon dari aparat penegak hukum pun datang secara cepat: Tim Patroli Polairud, KSKP, dan PAMOBVIT bergerak serentak dari laut dan darat.

Melalui pengejaran dramatis yang melibatkan kapal mencurigakan (Transko Lumba-Lumba) dan pelarian darat, aparat gabungan berhasil melumpuhkan dan menangkap tiga orang tersangka teroris di dekat area Pelabuhan 3. Keberhasilan penangkapan ini menjadi indikasi kuat betapa solidnya jaring pengamanan antara PHR dan mitra keamanan negara.

Latihan ini dirancang untuk menguji batas kemampuan tim dengan menyajikan krisis berantai. Setelah api berhasil dipadamkan oleh FERT Team dan LCT (dengan menggunakan fire pump dari Pelabuhan 3 dan 2), insiden berlanjut dengan kebocoran pipa dan tumpahan minyak mentah (sekitar 1 bbls) di antara Pelabuhan 2 & 3. Oil Spill Task Leader (OSTL) segera menggerakkan tim MEP (Marine Environmental Protection) untuk melakukan combating. Dalam waktu singkat, tumpahan minyak berhasil ditanggulangi, dengan total 2 bbls fluida bercampur minyak berhasil dipulihkan.

Tantangan terakhir yang dihadapi adalah krisis sosial: aksi protes dari sekelompok masyarakat yang mengaku nelayan terdampak tumpahan minyak. Tim humas yang bertugas sebagai Public Information Officer (PIO) dan PFSO PHR bergerak cepat melakukan mediasi. Proses mediasi berjalan kondusif, dan aksi protes berhasil diredam dengan kesepakatan, membuktikan kesiapan PHR dalam menangani dampak insiden hingga ke ranah hubungan masyarakat.

Setelah api padam, korban tertangani, pelaku tertangkap, tumpahan minyak dibersihkan, dan protes diredam, PSC menyatakan kondisi kembali normal dan Security Level diturunkan kembali ke Level 1. OSC pun secara resmi menonaktifkan SERT Dumai.

Halaman: 123Lihat Semua