Tiongkok Klaim Amerika Serikat Curi Bitcoin 14 Miliar Dolar
Menurut analis blockchain, mata uang kripto tersebut—yang saat itu bernilai sekitar $3,5 miliar—kini bernilai sekitar $14 miliar.
Para penyerang diduga menguras ‘dompet panas’ LuBian dengan mengeksploitasi kerentanan dalam sistem manajemen kunci privatnya dan kemungkinan menggunakan eksploitasi zero-day.
Setelah pelanggaran tersebut, operasi LuBian menurun drastis, dan pada awal 2021, kolam penambangan tersebut sebagian besar offline.
Tuduhan baru Tiongkok atas keterlibatan AS dalam peretasan LuBian
Pada hari Selasa (11 November), Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional Tiongkok (CVERC) secara terbuka menuduh pemerintah AS berada di balik peretasan LuBian tahun 2020.
Dalam laporan resminya, CVERC mengklaim bahwa operasi tersebut merupakan pencurian tingkat negara yang dilakukan oleh badan intelijen Amerika menggunakan alat peretasan canggih yang serupa dengan yang digunakan dalam operasi seperti Stuxnet—serangan siber gabungan AS-Israel yang menargetkan program nuklir Iran pada tahun 2010.