Belum Banyak yang Tahu, Ini Beberapa Fakta Tentang Gunung Anak Krakatau, Yang Terakhir Bikin Merinding

Siswandi 25 Dec 2018, 22:39
Kondisi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda saat ini.  Foto: int
Kondisi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda saat ini. Foto: int

RIAU24.COM -   Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, saat ini marak disorot. Hal itu setelah gunung berapi aktif itu, disebut sebagai penyebab terjadinya tsunami, pada Sabtu 22 Desember 2018 lalu.

Mungkin belum banyak yang tahu, tentang sosok gunung berapi yang terus aktif ini. Yang terakhir, sungguh bikin merinding.

Seperti dikutip dari viva.co.id, berikut sejumlah fakta tentang Gunung Anak Krakatau.

- Mulai muncul tahun 1927. Keberadaannya gunung ini baru terpantau pada 29 Desember 1927. Ketika itu, sejumlah nelayan melihat ada uap yang muncul dari bekas kaldera Gunung Krakatau. Saat ini, kondisinya sudah berubah menjadi Gunung Anak Krakatau.

Sementara sumber lainnya, Data Dasar Gunung Api Indonesia menyebutkan, Gunung Anak Krakatau mulai muncul dari permukaan Selat Sunda pada 30 Januari 1930. Anak Krakatau muncul akibat ledakan dahsyat induknya, yaitu Gunung Krakatau yang mengalami erupsi pada tahun 1883.

- Capai ratusan meter ke dalam laut. Gunung Anak Krakatau memiliki ketinggian mencapai 320 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan diameternya mencapai 2 kilometer. Ini merupakan data lapangan yang terpantau hingga  Agustus 2018 lalu. Sementara induknya, yakni Gunung Krakatau, memiliki ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut.

- Tumbuh 4-6 meter Setiap Tahun. Pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terhitung cepat, sesuai aktivitas vulkanis gunung itu yang juga sangat tinggi. Setiap tahun, pertumbuhannya mencapai 4 hingga 6 meter.

- Ada spesies hewan dan tumbuhan yang hidup di sana. Meski hanya gunung berapi, di bagian sisi timur gunung ini terdapat beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang hidup di sana. Namun pada bagian puncak, tidak ditemukan ada tanda-tanda kehidupan. Hal itu disebabkan suhunya yang sangat panas.

5. Kekuatan erupsinya bisa lebih dahsyat dari tahun 1883. Ini yang bikin merinding. Sejarah mencatat, erupsi Gunung Krakatau pada tahun 1883, adalah salah satu letusan gunung terdahsyat di dunia. Kondisi serupa, tidak tertutup kemungkinan bakal terulang lagi, seiring dengan semakin besarnya Gunung Anak Krakatau.

Apalagi jika mengingat gunung ini didominasi magma silika. Biasanya, gunung berapi yang memiliki magma dengan kandungan silika, letusannya bisa sangat hebat.

Sebagai catatan, saat Gunung Krakatau meletus, menimbulkan tsunami dahsyat di perairan Selat Sunda. Fenomena alam itu menyebabkan ribuan orang tewas. Begitu pula peta dan kondisi daratan antara Pulau Jawa dan Sumatera, semakin lebar. ***

R24/wan