ACT Riau Terima Rp13,5 Juta Hasil Penjualan Olahan Sampah Warga Pekanbaru

TIM BERKAS 34 8 Jan 2019, 16:08
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Elmawati Sahar menyerahkan dana bantuan/nof
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Elmawati Sahar menyerahkan dana bantuan/nof

RIAU24.COM -  PEKANBARU - Donasi yang diberikan ini merupakan hasil dari penjualan olahan sampah di kota Pekanbaru. Dengan hastag #SedekahDariSampah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Riau menerima bantuan tersebut melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

"Rp13.586.000 ini adalah hasil dari pengumpulan #SedekahDariSampah,yang penggalangannya dibuka sejak 8 Oktober hingga 30 November 2018 lalu," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Elmawati Sahar di Pekanbaru, Selasa (8/1/2019).

"Ini diberikan kepada ACT Riau yang rencananya akan disalurkan ke korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Provinsi Sulawesi Tengah," sebutnya.

Ia memgharapkan donasi yang disalurkan ini menjadi stimulus bagi masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan dan juga korban bencana alam.

Elmawati mengatakan hastag #SedekahDariSampah ini merupakan program yang mengajak masyarakat memilah-milah sampah lalu, menabungnya di bank sampah, hingga akhirnya nanti dapat dikonversi menjadi uang.

Bantuan dan donasi tersebut langsunh diterima Armi Oktavia selaku kemitraan ACT Riau. Dan diberikan di kantor DLHK kota Pekanbaru di jalan Parit Indah.

"Hastag ini digagas bersama empat Bank Sampah Induk yang ada di kota Pekanbaru. Yakni Bank Sampah Dalang Colletion, Bukit Hijau Berlian, Berlian Labuai dan Tuan Di Bangarna (TDB)," ucap dia.

"Dengan kegiatan seperti ini, mudah-mudahan bisa mengunggah hati masyarakat serta lebih peduli pada sampah. Dan ini juga akan membuka pola pikir masyarakat bahwa dengan segala upaya bisa dilakukan untuk membantu dan salah satunya bersedekah dari hasil olahan sampah yang bernilai ekonomi," ucap dia.

Elmawati mengatakan ada dua hal yang menjadi tujuan besar dari program #SedekahDariSampah ini. Pertama, membantu meringankan beban korban bencana di Palu dan Donggala. Kedua, mengedukasi masyarakat bahwa sampah ini ketika diolah selain menjaga lingkungan, juga dapat menghasilkan uang.

"Niat awal untuk bantu sesama, yakni korban yang ada di Palu dan Donggala. Kalo penggalangan dana yang biasa saja memang tidak sulit dan praktis. Tapi dengan program ini, masyarakat akan kenal dengam program bank sampah," sebut dia lagi.

Harapan, disebutkannya, setelah program #SedekahDariSampah ini berakhir, masyarakat dapat termotivasi untuk menjadi nasabah bank sampah karena sadar sampah dapat menjadi uang, jika kita lebih peduli pada lingkungan

"Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, kemudian kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga meningkat. Akhirnya lingkungan yang bersih dan masyarakat sejahtera dapat diwujudkan," lanjut Elmawati lagi.

Sebelum musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala terjadi, DLHK kota Pekanbaru hanya menginisiasi #SedekahDariSampah bersama empat bank sampah induk di kota Pekanbaru. Jika sebelumnya uang yang dihasilkan dari olahan sampah dimasukkan ke tabungan rekening nasabah bank sampah, tapi untuk kali ini hasil tabungan tersebut akan dialihkan menjadi sumbangan kepada korban bencana di Palu dan Donggala.

Kegiatan bersedekah dari keuntungan bank sampah tersebut diharapkan bisa memberikan inspirasi bahwa bersedekah bisa dilakukan dari mana saja, termasuk dari hasil sampah yang mungkin selama ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Namun dengan keinginan dan kreativitas, hal tersebut bisa dilaksanakan.

"Dari hasil laporan yang diterima masih banyak yang dibutuhkan di Donggala dan Palu. Dan sesuai dengan kebutuhan yang mendesak saat ini adalah obat-obatan, perlengkapan kebutuhan bayi dan anak-anak, selimut, terpal, dan pembuatan dapur umum. Dan dalam bentuk itulah segera akan disalurkan," ungkap Mimi.(***)

 

R24/phi