Sebelum Teror Bom, Ada OTK Misterius Nanya-nanya Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo

Siswandi 10 Jan 2019, 15:12
Petugas Kepolisian masih berjaga-jaga di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi. Foto: int
Petugas Kepolisian masih berjaga-jaga di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi. Foto: int

RIAU24.COM -  Jajaran Kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, untuk mengusut teror bom yang menimpa kediaman Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi.

Dari pengakuan seorang saksi, diketahui ada orang tak dikenal (OTK) misterius yang sempat bertanya-tanya tentang kediaman Agus. Peristiwa itu terjadi, beberapa saat sebelum teror bom menimpa kediaman Agus Rahardjo, Rabu 9 Januari 2019 dini hari kemarin.

Keterangan itu diperoleh petugas Kepolisian dari seorang tukang bubur, yang berada dekat rumah Agus.

"Ada saksi penjual bubur di sana yang kita tanya memang dia melihat ada orang datang ke tempat penjual bubur itu dia menanyakan rumah pak RT dan menanyakan rumah Ketua KPK," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis 10 Januari 2019.

Selain itu, petugas juga telah meminta keterangan dari enam orang saksi lain, yang merupakan keluarga dan tetangga Agus.

"Saksi itu yang melihat ada barang berupa tas yang dicantolkan di pagar," ujarnya lagi.

Cek CCTV Tetangga
Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan, pihaknya akan mengecek rekaman CCTV yang terpasang di sekitar kediaman Agus Rahardjo. Pasalnya, CCTV di kediaman Agus kebetulan sedang rusak.

"Kalau Pak Agus CCTV-nya rusak, kita akan minta CCTV yang ada di sekitar lokasi. Kita urut terus ke belakang," terangnya, seperti dilansir detik.com.

Seperti diketahui, sebuah tas hitam yang diduga bom parlon, ditemukan di pagar rumah Agus. Hasil laboratorium forensik (Labfor), serbuk putih dalam bom palsu merupakan senyawa semen.

"Dari hasil labfor adalah fake bomb, yang semula dicurigai di dalam tas berisi pipa paralon, sekring, kabel, paku dan serbuk putih yang dicurigai itu sebagai serbuk handak (bahan peledak) ternyata setelah dilakukan uji labfor adalah senyawa semen putih," sambung Dedi.

Sementara itu, untuk pendalaman teror bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, petugas telah meminta keterangan dari 12 orang saksi.

"Dari saksi-saksi ini sebagian besar menyimpulkan tidak secara spesifik melihat kejadian itu. Hanya sedikit percikan api, suara botol dilempar kemudian pecah. Kemudian tim menganalisa dan menyisir CCTV di TKP (tempat kejadian perkara)," tambahnya. ***

R24/wan