Penjualan Mobil LCGC Menurun, Ini Penyebabnya

M. Iqbal 13 Jan 2019, 10:05
Mobil LCGC
Mobil LCGC

RIAU24.COM - Penjualan mobil pada segmen low cost and green car  (LCGC) di tahun 2018 menurun. Sepanjang 10 bulan pertama di 2018, penjualan mobil tersebut sebanyak 190.733 unit.

Dari penjualan tersebut, ada penurunan sebesar 4,28 persen dibanding periode yang sama di tahun 2017. Penurunan penjualan tersebut berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dialami banyak pabrikan.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat performa penjualan LCGC menurun.

Faktor pertama adalah lantaran banyaknya merek otomotif roda dua yang meluncurkan produk-produk motor baru.

"Ada tren baru, kendaraan roda dua banyak memperkenalkan model baru, sangat agresif. Nah orang yang mau pindah ke LCGC itu akan menahan. Jadi motor yang paling baru juga itu pengaruhi industri roda empat," jelas Soerjo yang dikutip dari VIVA.co.id, Minggu, 13 Januari 2019.

Kemudian, faktor lain yang mempengaruhi penjualan mobil tersebut karena kalangan menengah ke bawah yang disasar segmen LCGC kini juga banyak melirik transportasi roda empat berbasis online.

"Taksi online sangat mengubah industri otomotif, mereka bisa sewa ke kondangan. Dulu kan naik taksi, nah dengan taksi online  buat mereka enggak ada masalah," lanjutnya.

Disisi lain, jika LCGC banyak dibeli konsumen untuk kebutuhan usaha seperti taksi online, masa tingginya penjualan dikatakan sudah lewat. Sebab kebutuhan LCGC untuk taksi online terjadi pada tahun 2017-2018.

Ditambah lagi dengan semakin diperkecilnya perusahaan pembiayaan yang belakangan kian ketat menyeleksi calon konsumen yang hendak menyicil mobil. Hal itu tentu berimbas dari konsekuensi NPL (Non performing loan) atau kredit bermasalah. Sehingga perusahaan leasing kemudian melakukan pengetatan.