Mengerikan, Pesawat Bomber Rusia Terbelah Dua dan Meledak Saat Mendarat

Siswandi 28 Jan 2019, 16:10
Ini bentuk pesawat bomber Rusia Tu-22M2 yang meledak saat mendarat di Kutub Utara, sepekan lalu.
Ini bentuk pesawat bomber Rusia Tu-22M2 yang meledak saat mendarat di Kutub Utara, sepekan lalu.

RIAU24.COM -  Sebuah video yang menggambarkan detik-detik jatuhnya pesawat pembom (bomber) Tu-22M2 Rusia, saat ini mulai beredar di dunia maya. Pesawat itu meledak saat akan mendarat di Kutub Utara, pada pekan lalu.

Dalam rekaman video tersebut, tampak pesawat mendarat di tengah landasan yang berisi salju. Dalam hitungan detik, pesawat supersonik itu tampak bersiap mendarat.

Namun entah kenapa, setelah roda pesawat menjejak landasan, pesawat itu tiba-tiba terbelah dua. Selanjutnya, muncul dua ledakan besar yang membuat pesawat itu langsung musnah begitu saja.

Video diambil dari pangkalan udara Olenya di lingkaran Arktik (Kutub Utara). Total ada empat orang awak di dalam pesawat, tiga di antaranya diketahui tewas.

Seperti dilansir sindonews, kecelakaan itu terjadi di pangkalan udara Olenya, dekat Olenegrosk, di Semenanjung Kola sekitar 57 mil selatan kota Murmansk.

Pejabat pertahanan Rusia mengatakan Tu-22M3 tersebut sedang dalam penerbangan pelatihan. Ketika itu, pesawat sedang tidak membawa senjata. Namun, laporan lain yang belum dikonfirmasi, menyatakan ada rudal di dalamnya.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa komandan pesawat Mayor Alexey Guryev kehilangan kendali saat mendarat di pangkalan udara terpencil tersebut.

Kokpit yang rusak kemudian terlihat berbaring miring di lapangan bersalju, dalam jarak yang belum diketahui dari sisa reruntuhan yang terlihat gosong.

Dalam peristiwa itu, Guryev (37) tewas di tempat kejadian. Begitu pula co-pilot Konstantin Mazunin dan navigator Viktor Greyf. Penghargaan pun diberikan pemerintah Rusia kepada mereka.

Dilansir sindonews, satu-satunya korban yang selamat, adalah Maxim Rylkov, yang bertugas sebagai navigator lainnya. Nyawanya berhasil selamat, meski mengalami luka parah.

Ada kritik yang tersirat terhadap kru dalam laporan kecelakaan yang bocor dua hari setelah insiden. Laporan itu menyatakan kapten pesawat mungkin melakukan pendaratan tanpa leveling.

Selain itu, ada juga klaim yang menyebut kapten pesawat bersikeras mendarat meskipun didesak untuk menggunakan pangkalan udara lain.

"Saat ini, semua versi yang mungkin dari insiden tersebut, termasuk kerusakan teknis, sedang dipertimbangkan," kata sumber militer Rusia, yang dikutip Daily Mirror, Senin 28 Januari 2019. ***