Tertangkap Basah Jual Sate Padang dari Daging Babi, Ini Pengakuan Penjualnya

Satria Utama 30 Jan 2019, 09:58
Penyitaan gerobak sate padang daging babi viral di medsos
Penyitaan gerobak sate padang daging babi viral di medsos

RIAU24.COM -  Sejak beberapa hari terakhir, warga Kota Padang dihebohkan dengan adanya sate yang diduga berbahan daging daging babi yang dijual seorang pedagang di Simpang Haru, Padang.

Menangapi isu tersebut, petugas Dinas Perdagangan Kota Padang bersama Tim Gabung langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, petugas menemukan puluhan tusuk sate yang diduga berbahan dasar daging babi dibuang ke dalam got oleh pasangan suami istri berinisial B dan E, pedagang sate bermerek KMS di kawasan tugu Padang Area di Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

Menurut Kabid Pemberdayaan Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Padang Novita Latima, kasus ini terungkap berawal dari adanya laporan masyarakat pada Oktober 2018 lalu. Menindak lanjuti laporan itu, kemudian petugas membeli sate tersebut untuk kemudian diperiksa lebih lanjut.

Hasilnya kata Novita, baru diketahui pada 21 Januari 2019. Sebab, sate yang dibeli itu, dikirim ke Balai POM Aceh, karena di sana peralatannya lebih canggih untuk pemeriksaan. Hasilnya, terbukti bahwa daging sate KMS positif B2 atau mengandung daging babi.

“Apa dampaknya? Umat muslim kan haram makan daging babi. Orang sini, muslim semua. Mereka bisa saja menjual sate babi, tapi harus dituliskan di depan gerobaknya kalau itu sate babi," kata Novita, Selasa petang 29 Januari 2019 seperti dilansir viva.co.id.

Novita menambahkan, saat didatangi, pedagang sempat mengelabui petugas dengan cara membuang sate tersebut ke dalam got. Namun berkat kejelian petugas, sate daging babi itu pun ditemukan.

Sementara itu, pedagang sate di kawasan Simpang Haru itu mengaku tertipu dengan penjual daging tempat ia membeli daging untuk jualan sate.

“Saya juga merasa tertipu dengan penjual daging ini. Karena saya tidak mengetahui kalau ini daging babi. Saya bersama anak dan cucu ikut memakan daging ini,” katanya.

Dia mengatakan baru mengganti langganan pada dua pekan lalu. Sebelumnya, dia tidak membeli daging di kawasan Padang Selatan.

“Saya Islam. Tidak mungkin menjual daging babi,” katanya membela diri sebagaimana dikutip dari Harian Singgalang.***

 

R24/bara