Diperas dengan Foto Cabulnya, Orang Terkaya di Jagat Ini Putuskan Melawan

Siswandi 9 Feb 2019, 16:55
Jeff Bezos
Jeff Bezos

RIAU24.COM -  Orang terkaya di dunia versi Forbes, Jeff Bezos, saat ini sedang bermasalah dengan media National Enquirer. Ia menuding National Enquirer memeras dirinya dengan mengancam akan menyebar foto-foto tak senonohnya, kecuali permintaan mereka dikabulkan.

Untuk diketahui, National Enquirer berhasil mengungkap skandal perselingkuhan Bezos dengan Lauren Sanchez, mantan presenter. Media itu juga telah mempublikasikan kebersamaan mereka bahkan mengaku punya foto mesum milik Bezos.

Bezos sendiri dikabarkan melakukan investigasi untuk mengetahui bagaimana cara Enquirer mendapatkan foto-foto tersebut.

Buntut dari aksi Bezos tersebut, Enquirer dikabarkan cemas aksi mereka terbongkar. Sehingga media itu mengancam Bezos akan menyebar foto tersebut kecuali Bezos menghentikan investigasinya dan tidak menuduh Enquirer memiliki motif tertentu, misalnya motif politik.

Sejumlah pihak menduga, aksi Enquirer menguliti kehidupan pribadi Bezos, berkaitan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pasalnya, pemilik Enquirer yaitu David Pecker adalah teman dan pendukung setia Trump. Sementara Trump sering berseteru dengan Bezos. Soalnya, media milik Bezos, Washington Post, kerap mengkritik Trump.

Bezos pun memutuskan melawan dan agaknya tidak takut fotonya disebarluaskan.

"Apa pun hal pribadi memalukan yang bisa disebabkan oleh AMI (induk Enquirer-red) padaku bisa dikesampingkan karena ada banyak hal penting terlibat di sini. Jika dalam posisiku aku tidak bisa bertahan melawan pemerasan semacam ini, berapa banyak orang yang bisa?" tulis Bezos, dilansir dari Bloomberg.

Bezos tidak membantah foto cabulnya dimiliki Enquirer. Namun media itu akan tersandung hukum, jika terbukti mendapatkan foto-foto itu dengan cara yang tidak benar.

Dilansir detik.com, Sabtu 9 Februari 2019, Bezos yakin reputasinya tidak akan terganggu oleh aksi Enquirer. Dan prestasinya membawa Amazon menjadi sangat berhasil seperti sekarang adalah sejarah yang tak bisa dibantah. ***