Karhutla di Kepulauan Meranti Berhasil Diatasi

Ahmad Yuliar 21 Feb 2019, 19:08
Karhutla di Meranti sudah berhasil dipadamkn/mad
Karhutla di Meranti sudah berhasil dipadamkn/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sempat terjadi di empat wilayah hampir secara bersamaan sudah berhasil dipadamkan.

Wilayah terakhir yang baru berhasil dipadamkan, Kamis (21/2/2019) adalah Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Provinsi Riau. Dimana Proses pemadamannya memakan waktu selama lebih kurang 12 hari.

Sementara tiga lokasi lagi yakni Desa Gayung Kiri Kecamatan Rangsang sudah padam pada Ahad malam (17/2/2019), Desa Tenggayun Raya Kecamatan Rangsang Pesisir baru padam pada Kamis malam (14/2/2019). Dan, Karhutla di Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi dipadamkan pada 9 Februari 2019.

“Awal Karhutla terjadi pada 9 Februari 2019. Yang pertama terjadi di Banglas. Dua hari setelahnya terjadi di Desa Gayung Kiri, Lukun dan Tenggayun Raya secara bersamaan. Sehingga kita harus membagi tim pemadam dan peralatan menjadi tiga untuk memadamkannya,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), M Edy Aprizal.

Diakuinya dalam proses pemadaman, Tim BPBD dibantu Polri, TNI dan MPA baru pulang setelah api benar-benar padam. Ia juga merasa bersyukur dalam proses pemadaman, alam sangat membantu.

“Untung hujan turun beberapa hari saat terjadi Karhutla. Sehingga sangat membantu proses pemadaman,” ujarnya.  

Ia mengaku sepanjang tahun 2019 sudah sebanyak 8 kasus Karhutla. Dimana dalam bulan Januari terjadi 4 kasus dan dibulan Februari 4 kasus.

Lebih jauh ia sangat mengharapkan kepada seluruh masyarakat agar dapat membantu Pemerintah dalam mencegah terjadinya bencana Karhutla. Caranya dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Selain itu juga tidak selalu melakukan aktivitas membakar sampah. Karena berpotensi menjadi Karhutla nantinya,” ingatnya.

Ia juga berjanji akan meningkatkan upaya sosialisasi sambil berpatroli. Terutama kesejumlah wilayah yang rentan terjadi Karhutla.

“Saat ini kita memasuki musim kemarau. Lahan kita yang bergambut akan menjadi kering dan sangat mudah terbakar. Jadi harap berhati-hati,” kata dia.

Wakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Muzamil merasa bersyukur Karhutla sudah berhasil dipadamkan oleh tim dilapangan. Ia bahkan memberikan apresiasi yang tinggi.

Muzamil mengharapkan juga, agar instansi terkait ikut membantu melakukan sosialisasi supaya masyarakat ikut mencegah Karhutla. Karena menurutnya lebih baik mencegah daripada memadamkannya.

“Polisi, TNI, Camat dan Kades sampai ketingkat RW/RT diharapkan ikut membantu BPBD untuk mensosialisiasikan pencegahan Karhutla. Supaya jangan terjadi lagi. Karena tim pemadam sangat kesulitan memadamkan Karhutla tanpa bantuan hujan. Apalagi peralatan kita sangat terbatas,” terangnya.(***)


R24/phi