2 Hal Ini Jadi Penyebab Utama Milenial Gampang Terkena Penyakit Darah Tinggi

M. Iqbal 4 Mar 2019, 11:02
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Generasi milenial yang masih dalam kategori usia produktif rentan terkena penyakit degeneratif seperti darah tinggi.

Menurut Pakar Kesehatan dan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP mengatakan salah satu faktor risiko hipertensi adalah gaya hidup yang tidak tepat.

Tak hanya itu, faktor stres juga memberi sumbangsih yang besar. Studi epidemiologi di AS menemukan sebanyak 7,3 persen kaum milenial (dewasa muda usia 18-39 tahun) terkena hipertensi dan sebanyak 23,4 persen termasuk kategori pre-hipertensi yang dilansir dari Jawapos.com.
zxc1

1. Faktor Gaya Hidup

Faktor gaya hidup menjadi salah satu faktor kenapa generasi milenial rentan terkena penyakit. Gaya hidup yang dimaksud lebih mengarah pada aktivitas fisik yang berkurang dikarenakan semakin berkembangnya fasilitas yang ada, seperti lift yang membuat masyarakat semakin jarang menggunakan tangga, kebiasaan merokok, makanan instan dan cepat saji. Jika sering dikonsumsi akan meningkatkan risiko hipertensi.

2. Faktor Psikososial

Faktor ini seperti stres karena pekerjaan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit silent killer atau penyakit yang tidak menimbulkan tanda-tanda khusus.

Rata-rata kaum milenial diketahui terkena hipertensi saat melakukan medical check-up, itu pun jika ada program dari kantornya. Sebenarnya hal ini tidak dapat disepelekan, apabila kaum milenial tidak sadar dengan faktor risiko yang ada, maka dapat menimbulkan penyakit berat seperti stroke, ginjal dan jantung.
zxc2

Maka itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan deteksi dini atau mengukur tekanan darah sendiri di rumah. Tak hanya itu, sekarang sudah ada alat pengukur tekanan darah digital yang lebih memudahkan masyarakat dalam mengukur, jadi seharusnya sudah tidak ada hambatan.

Pencegahan hipertensi juga dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam makanan instan atau cepat saji, perbanyak aktivitas fisik dan pola hidup sehat lainnya.