Selidiki Komunikasi Trump dengan Putin, Dewan Perwakilan AS Diduga akan Makzulkan Presiden

Satria Utama 5 Mar 2019, 17:01
Donald Trump dan Putin
Donald Trump dan Putin

RIAU24.COM -  Dewan Perwakilan Amerika Serikat melayangkan surat kepada Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri untuk meminta rincian informasi komunikasi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Surat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Intelijen, Adam Schiff; Kepala Komite Hubungan Luar Negeri, Eliot Engel; dan Kepala Komite Pengawasan, Elijah Cumming, tersebut ditujukan kepada Kepala Staf Gedung Putih, Mick Mulvaney, dan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo.

Langkah ini dinilai sejumlah pengamat sebagai langkah awal menuju pemakzulan Presiden AS, Donald Trump.

Namun tudingan ini dibantah Jerrold Nadler, anggota Dewan Perwakilan Amerika Serikat dari Partai Demokrat yang menjabat sebagai Kepala Komite Kehakiman.

"Sekarang kami belum mengantongi semua bukti dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan pemakzulan. Sebelum memakzulkan seseorang, kalian harus meyakinkan publik Amerika bahwa itu akan terjadi," ujar Nadler dalam wawancara dengan ABC yang dikutip CNNIndonesia, Selasa (5/3/2019).

Menurut Nadler langkah penyelidikan itu dilakukan karena pihaknya melihat banyak kerusakan dalam institusi demokrasi dalam dua tahun belakangan dan Kongres menolak melakukan penyelidikan. "Kongres harus memeriksa kemungkinan penyalahgunaan kuasa tersebut," ucap Nadler.

Daftar target penyelidikan tersebut mencakup anak Trump, Donald Trump Jr dan Eric Trump; Wikileaks, menantu sang presiden, Jared Kushner; kepala bidang keuangan Trump Organization, Allen Weisselberg; hingga mantan Jaksa Agung, Jeff Sessions.

Salah satu agenda besar komite ini adalah mengungkap apakah Trump benar-benar melakukan upaya menghalangi proses peradilan dengan menyingkirkan musuh-musuh politiknya, termasuk mantan Direktur FBI, James Comey.

Sebelum dipecat, Comey memimpin tim penyelidikan atas dugaan intervensi Rusia dalam pemilu 2016 lalu demi kemenangan Trump.

Kini, penyelidikan itu diambil alih oleh jaksa yang ditunjuk khusus, Robert Mueller. Ia dikabarkan sudah hampir merampungkan penyelidikannya dan bakal menyerahkan hasilnya dalam waktu dekat.***

 

R24/bara