Hindari Masa Warga Koto Aman Kampar, Rombongan Gubernur Riau Dan Mendagri Pilih Jalan Pintas

TIM BERKAS 36 6 Mar 2019, 15:51
Masyarakat Koto Aman Tapung Hilir Kampar menuntut Janji Presiden Joko Widodo terkait semgketa lahan dengan PT SBAL
Masyarakat Koto Aman Tapung Hilir Kampar menuntut Janji Presiden Joko Widodo terkait semgketa lahan dengan PT SBAL

RIAU24.COM - Ratusan masyarakat Koto Aman, Tapung Hilir Kampar masih bertahan di depan Gegung Guru Jalan Parit Indah, Pekanbaru, Rabu (6/3/2019) siang.

Warga Koto Aman yang diperkirakan berjumlah sekitar 500 orang ini, menunggu janji temu dengan Gubernur Riau Syamsuar dan Mendagri Tjahjo Kumolo.

Pantauan dilapangan ratusan warga Koto Aman ini terlihat berkumpul di sepanjang Jalan, bahkan ada sebagian ibu-ibu dan anak-anak tidur di trotoar jalan.

Koordinator masa, Dapson L mengatakan aksi yang ini dilakukan di depan Gedung Guru karena saat ini Gubri dan Mendagri tengah berada di Hotel Labersa Pekanbaru.

"Pak Gub dan Pak Mendagri kan lagi ada kegiatan di Labersa, makanya siang ini kami berkumpul disini (Gedung Guru_red) untuk menunggu janjinya," ujar Dapson.

Lebih lanjut sebutnya, jika tidak ada pertemuan hari ini maka warga Koto Aman akan bertahan di Pekanbaru sampai adanya kejelasan.

"Kita akan bertahan disini, kan nanti mereka lewat sini jadi bisa melihat langsung," sebutnya.

Berdasarkan informasi, ada sekitar 500an orang warga Koto Aman yang terdaftar ikut dalam aksi ini, datang dengan menggunakan enam Dump Truck dan mobil pribadi.

Aksi Masyarakat Koto Aman, Tapung Hilir Kampar, ingin menagih janji Presiden Jokowi, untuk menyelesaikan sengketa lahan dengan masyarakat dengan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL).

Dimana menurut masa sekitar empat bulan lalu Jokowi pernah berjanji menyelesaikan  konflik lahan dengan PT.SBAL pada kunjungan ke Riau 4 bulan lalu.

Untuk diketahui, lahan desa masyarakat Koto Aman diserobot mulai tahun 1991 oleh PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL). Total lahan masyarakat yang diserobot PT SBAL, lanjut Dapson, adalah 1.500 hektare.

Menariknya saat Gubernur Riau dan rombongan hendak melintasi masa aksi, rombongan gubernur dan mendagri lebih memilih jalan pintas melewati jalan belakang Purna MTQ.

Masyarakat Koto Aman yang sedari siang berpanasan menunggu akhirnya kembali kecewa, setelah pimpinan daerahnya tidak mau menemui mereka.