Takut Akan Dianiaya Lagi oleh Bapak Angkat, Bocah di Pekanbaru Ini Lebih Pilih Tinggal di RS Bhayangkara Polda Riau

Siswandi 8 Mar 2019, 11:33
Boy yang masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau, setelah menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan bapak angkatnya sendiri. Foto: hadi
Boy yang masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau, setelah menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan bapak angkatnya sendiri. Foto: hadi

RIAU24.COM -  Aksi penganiayaan yang dialami Boy (11, nama samaran, red) bocah yang menetap di Kota Pekanbaru, Riau, benar-benar membuatnya menjadi trauma dan selalu dibayangi ketakutan.

Hal itu pula yang membuat bocah ini lebih memilih tetap tinggal di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, dibanding pulang kembali ke rumah bapak angkatnya JH alias Irwan, yang telah melakukan aksi penganiayaan terhadap dirinya.

Seperti marak dirilis media massa, sosok Boy mendapat sorotan setelah ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dekat kandang ayam, yang lokasinya tidak begitu jauh dari kediaman Irwan di Jalan Sawo Mati Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, Selasa 5 Maret 2019 kemarin. Oleh warga, ia kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau di Jalan Kartini.

Belakangan terungkap, bahwa bocah itu menjadi korban kekerasan yang dilakukan Irwan. Padahal, orangtua Boy yang berada di Duri, memang sengaja menitipkan anaknya itu kepada Irwan, yang tak lain adalah kenalan baiknya.

Akibat penganiayaan yang diduga dilakukan JH tersebut, bocah itu mengalami patah pada tulang rusuknya. Selain itu, wajahnya tampak lebam. Di sekujur tubuhnya juga tampak bekas-bekas penganiayaan. Termasuk luka bakar yang diduga akibat ditempeli sendok panas.

Akibat perbuatannya itu, saat ini JH sudah ditahan di Mapolsek Tenayan Raya. Sementara itu, kondisi Boy pun berangsur membaik, setelah tiga hari menjalani perawatan di ruangan khusus di RS Bhayangkara Polda Riau di Jalan Kartini.

Ogah Pulang
Saat ditanya apakah dirinya mau pulang ke rumah bapak angkatnya itu setelah usai menjalani perawatan, Boy langsung mengatakan keengganannya. Bahkan, ia meminta agar tetap di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

"Nggak mau pulang, takut. Nanti dipukuli lagi (Oleh Irwan, red)," tutur Malang dengan suara lirih di ruang perawatan RS Bhayangkara.

Ia menceritakan dirinya kerap dipukuli JH. Baik dengan tangan kosong mau pun menggunakan benda-benda tumpul. Sehari-hari, ia hanya diberi makan nasi pakai garam saja.

Menurut kepolisian, dugaan kekerasan tersebut sudah terjadi sejak Januari 2019 lalu.

Kini Irwan sudah ditahan di Mapolsek Tenayan Raya. Sejauh ini belum diketahui secara pasti,apa faktor yang membuat pria itu tega menganiaya bocah berusia 11 tahun tersebut. Dugaan sementara itu, tersangka melakukan aksi itu karena menilai bocah itu nakal. ***