WNI Asal Padang Ini Rela Jadikan Tubuhnya Tameng untuk Lindungi Putranya dari Terjangan Peluru

Siswandi 18 Mar 2019, 11:21
Kerabat Zulfirmansyah di Padang, memperlihatkan foto pria itu saat diwisuda. Foto; int
Kerabat Zulfirmansyah di Padang, memperlihatkan foto pria itu saat diwisuda. Foto; int

RIAU24.COM -  Sosok Zulfirmansyah, Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang, Sumatera Barat, saat ini tengah menjadi buah bibir di Selandia Baru. Seperti diketahui, Zulfirman menjadi salah satu korban dalam peristiwa penembakan biadab di dua hotel di Kota Christchurch, Selandia baru, Jumat pekan kemarin.

Sosok pria asal Padang ini menjadi sorotan, karena sikapnya yang selalu siap melindungi anak. Ia rela menjadikan badannya sebagai tameng, agar putranya Averroes yang masih balita, terhindar dari berondongan peluru yang dilepaskan pelaku, Brenton Tarrant.

Saat peristiwa itu terjadi, ayah dan anak itu sedang melaksanakan Salat Jumat di masjid yang menjadi tempat aksi biadab tersebut.

Dalam kejadian itu, beberapa peluru bersarang di tubuhnya. Sementara Averroes yang masih balita, hanya menderita luka ringan akibat terkena pecahan peluru.

"Suami saya melindungi putra kami selama serangan di Linwood Islamic Centre, yang membuatnya menerima sebagian besar peluru dan luka yang jauh lebih kompleks daripada putra kami," ungkap Alta Marie, istri Zulfirman, kepada New Zealand Herald, dikutip Daily Mail.

Menurut Alta, saat ini putranya telah pulih. Sementara suaminya harus menjalani operasi eksplorasi dan rekonstruktif ekstensif. Kendati demikian, kondisinya mulai stabil.

"Sementara dia masih di unit perawatan intensif pada tahap ini, dia akan dipindahkan ke bangsal umum kapan pun dianggap tepat. Sementara jalan menuju pemulihan akan lama, kondisinya baru akan membaik sejak dia tiba di rumah sakit kemarin," ujar Alta, dilansir republika, Senin 18 Maret 2019.

Sejauh ini, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya telah menjenguk suaminya. Kunjungan tersebut bermakna karena membangkitkan semangatnya.

Pada sebuah laman penggalangan dana yang dibuat oleh seorang temannya, Zulfirmansyah disebut sebagai seniman pekerja keras yang berbakat. Dia mengajak masyarakat memulihkan keadaannya dan keluarganya yang tinggal dengan damai di Selandia Baru.

Seperti dirilis media massa, sedikitnya ada 50 orang dilaporkan tewas akibat insiden penembakan brutal itu. Sementara itu, sekitar 30 korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit. ***