Pengemis Bermobil Itu Akhirnya DItangkap, Ini Fakta Yang Sebenarnya

Satria Utama 20 Mar 2019, 15:06
Enur pengemis yang menggunakan mobil
Enur pengemis yang menggunakan mobil

RIAU24.COM -  Warga Bogor dihebohkan dengan foto di media sosial yang menggambarkan seorang kakek yang hendak membuka pintu mobil berwarna hijau, Selasa (19/3) kemarin. Kakek tersebut dikenali warga sering mengemis di Kota Bogor, tepatnya di simpang Yasmin atau traffic light Yasmin di sekitaran Jalan Sholeh Iskandar.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan dari informasi yang dia dapat, Kakek Enur merupakan juragan angkot yang juga memiliki rumah mewah.

Namun, belum diketahui berada di mana. Yang membuatnya terkejut bahwa yang bersangkutan memiliki tiga orang istri. “Dia juragan angkot, rumah mewah, punya istri tiga,” tuturnya.

Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Enur, akhirnya diamankan Satpol PP Kota Bogor, saat mengemis di simpang Lotte Mart Yasmin , Rabu (20/3). Petugas Pol PP Kota Bogor langsung menyerahkannya kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor untuk pendataan.

Di Kantor Dinsos, laki-laki berusia 87 itu mengaku kehidupannya berbeda seperti yang dibicarakan netizen di media sosial. Mulai dari mobil yang dia gunakan dalam foto. Enur menegaskan bahwa mobil itu merupakan sewaan dari tetangganya. Termasuk seorang supirnya. Hal itu dia lakukan karena kakinya tak kuat lagi berjalan jauh akibat sakit yang dideritanya.

“Mobil itu sewa Rp85 ribu per hari termasuk supir, saya sewa karena tak mampu lagi jalan jauh apalagi bawa kendaraan sendiri,” ujarnya kepada Radar Bogor di kantor Dinsos.

Dia mengaku, penghasilan rata-rata dari mengemis sebesar Rp150 ribu. Sisa uang sewa mobil, Rp70 ribu, untuk menyambung kehidupan sehari-harinya yang tinggal di Kampung Cisauk RT05/01 Desa Cemplang Kecamatan Cibungbulang bersama seorang anak laki-lakinya dan menantu serta dua orang cucunya.

“Kalau tidak percaya ayo ke rumah saya, ini keadaan saya, jangan sampai (di medsos) itu simpang siur. Orang enggak punya apa-apa kok dibilang punya mobil, hasil bapak ngemis per harinya Rp150 ribu, untuk sewa Rp80 ribu dan saya Rp70 ribu. Mobil yang dibawa sebenarnya bukan mobil saya tetapi mobil sewa,” tegasnya.

Soal tiga orang istri, Enur membenarkannya, namun kondisinya kawin cerai sebanyak tiga kali. Saat ini semuanya telah meninggal. “Yang benar itu saya kawin cerai, semuanya sudah meninggal sekarang, yang terakhir sepuluh tahun lalu, sekarang bapak sendirian,” ungkapnya.

Enur mengaku, anak dan menantu mengetahui profesinya sebagai seorang pengemis. Namun, tak bisa menolak. Sebab penghasilan putra dari istri pertamanya yang bekerja di Pamulang Parung sebagai petugas kebersihan hanya Rp800 ribu. Itu pun belum tentu menutupi kebutuhan selama sebulan.

“Jadi hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi,” bebernya.

Enur mengaku sebenarnya tak ingin lagi kembali mengemis di jalan. “Saya juga tidak tahu kenapa tidak mendapatkan bantuan. Mungkin karena saya orang tidak punya jadi disisihkan saja. Hanya sembako dapat sebulan sekali, nebus Rp10 ribu ke RW,” ungkapnya.

Petugas Sosial Masyarakat (PSM) Dinsos Kota Bogor Sunarti mengungkapkan, akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab Enur merupakan warga yang memerlukan bantuan dan uluran tangan agar tak lagi kembali mengemis di jalan.***