Ditawar Hingga Rp 20 Miliar, Apa Istimewa Resep Usaha Keluar Mi Wanton?

M. Iqbal 23 Mar 2019, 07:23
Kok Kee Wanton Noodle di Singapura (foto: okezone.com)
Kok Kee Wanton Noodle di Singapura (foto: okezone.com)

RIAU24.COM - Ada hal yang menarik dari kisah seorang pedagang makanan sederhana yang merupakan pemilik kedai Kok Kee Wanton Noodle di Singapura. Kedai ini merupakan Salah satu kedai paling terkenal di Singapura.

Dilansir dari Okezone.com, Jum'at 22 Maret 2019 pemilik kedai Kok Kee Wanton Noodle dikabarkan ditawari nilai uang yang fantastis yakni senilai USD1,4 juta atau kurang lebih Rp20 miliar dari seseorang yang tak dikenal. Seseorang tersebut diketahui mencoba untuk membeli resep hidangan mi wanton yang dijual di kedai Kok Kee Wanton Noodle.

Tapi, pemilik kedai bukannya menerima atau menawarkan nilai nominal yang lebih tinggi, dia leboh memilih untuk menolak tawaran menggiurkan tersebut secara mentah-mentah.
zxc1

Diketahui, warung mi ini sendiri telah beroperasi selama bertahun-tahun. Tapi tiba-tiba menutup salah satu dari dua cabangnya pada tahun 2016. Dilapor World of Buzz, diduga penutupan itu kemungkinan terkait dengan masalah kesehatan yang diderita oleh sang pemilik.

Pada akhirnya para penggemar hidangan mi wonton ini bisa kembali tersenyum, karena setelah bertahun-tahun menunggu, kedai mi favorit mereka kembali dibuka pada Maret 2019 ini, di mana pemiliknya kembali untuk menjalankan kedai makanan bersama dengan kedua anaknya.
zxc2

Sebagai penerus usaha bisnis keluarga ini, anak laki-laki sang pemilik mengatakan jika, ia dan saudari perempuannya masih terus berusaha dan belajar untuk tetap bisa menyajikan hidangan mi wonton ala Kok Kee Wanton Noodle, yang terkenal dengan cita rasa tradisional yang banyak membuat orang menyukainya.

Sang putra juga mengaku jika pernah ditawarkan penawaran dari calon investor. Salah satu pihak yang tertarik untuk memperluas merek dengan menawarkan kepada keluarganya dengan sejumlah besar uang untuk membeli resep rahasia mereka, namun pihak keluarga menolak tawaran ini.

“Jelas, investor ingin adanya balik modal yang tinggi, tetapi untuk saat ini, kami tidak ingin cepat kaya dengan mendapatkan sejumlah uang. Tentu saja, mendapatkan uang adalah suatu keharusan, tetapi kami ingin lebih fokus pada penyempurnaan hidangan dan memastikan generasi muda bisa mencicipi mi kami," kata dia.

Katanya lagi, sejatinya mereka tidak keberatan untuk membuka cabang dari usaha keluarga ini. Tapi dengan syarat setelah bertemu seseorang yang sama bersemangatnya dengan keluarga mereka dalam membuat makanan, khususnya mi wonton.