Kelompok Bersenjata Bunuh 115 Penduduk Desa Mali Afrika Barat

Riko 24 Mar 2019, 11:53
Foto:  Internet
Foto: Internet

RIAU24.COM -  Sebanyak 115 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah desa di Fulani, Mali Barat oleh sekelompok orang bersenjata yang mengenakan pakaian tradisional pemburu Dogon. Sabtu 23 Maret 2019. Insiden tersebut terjadi ketika delegasi PBB melakukan kunjungan ke negara itu. 

Sebagai informasi, pemburu Dogon merupakan kelompok etnis tradisional di Mali, Afrika Barat, yang dikenal dengan tarian topeng tradisional mereka.

"Korban baru mencapai 115 orang tewas di desa Ogossagou," kata Wali Kota Ouenkoro, Harouna Sankare, seperti diwartakan kantor berita AFP yang dikutip Kompas. Minggu 24 Maret 2019.

"Ini adalah pembantaian warga sipil Fulani oleh pemburu Dogon tradisional," imbuhnya.

Sebelum serangan pada Sabtu lalu, ada 50 orang yang dilaporkan tewas. Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban bisa meningkat karena banyak yang belum terhitung.

Para korban ditembak dan diserang dengan parang hingga tewas. Sementara itu, pasukan keamanan Mali tiba di lokasi pada sore hari.

Serangan itu terjadi pada Sabtu dini hari di dekat perbatasan Burkina Faso. Distrik tersebut kerap menjadi tempat terjadinya kekerasan antarsuku.

Kekerasan semacam itu dipicu oleh tuduhan para pengembala ternak di tanah Dogon, perselisihan akses tanah dan air, dan juga terganggunya wilayah tersebut karena pengaruh kelompok ekstremis.

Dua saksi menyebutkan, kelompok pemburu telah membakar semua pondok di desa.

Dalam empat tahun terakhir, kelompok ekstremis telah muncul sebagai ancaman di Mali tengah. Sejak kehadiran kelompok radikal yang dipimpin Amadou Koufa, sejumlah bentrokan berulang antara suku penggembala Fulani yang nomaden dan kelompok etnis Dogon.

Sementara itu, delegasi Dewan Keamanan PBB sedang mengunjungi wilayah Sahel untuk memantau ancaman kelompok ekstremis. Misi PBB di Mali atau Minusma, dengan tegas mengutuk serangan kemarin terhadap penduduk desa dan meminta pihak berwenang Mali untuk menyelidiki.