Memotivasi Generasi Muda Untuk Menulis, Dispersip Bengkalis Terima Buku Karya Tulis

Dahari 29 Mar 2019, 11:55
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,  Drs H Ismail Arsyad MSi menerima sumbangan buku dari penulis/int
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs H Ismail Arsyad MSi menerima sumbangan buku dari penulis/int

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Kepala Dipersip Bengkalis, Suwarto memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penulis yang menghibahkan buku-buku hasil karyanya kepada perpustakaan Bengkalis.

Dari masing-masing penulis tersebut menyerahkan 1 judul buku dengan jumlah 5 eksemplar.

Sejumlah penulis di Kabupaten Bengkalis menghibahkan hasil karyanya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dipersip). Langkah ini, selain ingin berbagi, namun juga untuk memotivasi generasi muda untuk menulis.

“Kami sangat berterima kasih kepada para penulis Negeri Junjungan ini. Mudah-mudahan, niat baik ini, diikuti oleh para penulis lainnya,” kata Kepala Dipersip Suwarto, Jumat 29 Maret 2019.

Lanjutnya, adapun, penulis yang bersedia menghibahkan, yakni seorang guru Liza Aziz, dengan judul Malamku Tak Berbintang dan Senandung Cinta di Bukit Merah. Buku yang dikemas dalam bentuk puisi ini, dibagikan kepada Perpustakaan, nantinya sebagai referensi bagi generasi muda, bahwa di Kabupaten Bengkalis mempunyai seorang penulis puisi.

“Kita harapkan, melalui buku yang ditulils ibu Liza Aziz ini, dapat meningkatkan minat baca masyarakat khususnya dalam bidang puisi puisi. Disamping itu dimaksudkan juga agar masyarakat termotivasi untuk membuat puisi.  Karena hari ini sudah langka yang hobi dalam membuat puisi,”ungkap Suwarto.

Diutarakanya, juga ada sumbangan buku dari salah seorang ustadz muda di Kabupaten Bengkalis, yakni, Muhammad Subli dengan judul Islam Dalam Kebudayaan Melayu Nusantara. Buku ini juga akan menjadi referensi bagi mahasiswa dalam menggali ajaran Agama Islam dan Budaya Melayu.

"Buku ini bercerita asal mula masuk ajaran Agama Islam di Bumi Nusantara sampai berkembang dengan pesat Agama Islam di Indonesia,”ujarnya.

Dilanjutkan, dengan buku berjudul Tak Malu Kita Jadi Melayu dan Demi Masa, karya Musa Ismail, merupakan kumpulan sajak yang diibaratkan sebuah hidangan untuk siap disantap bagi pembaca.

Sedankan buku berjudul Demi Masa bercerita tentang hari-hari yang dilalui tak dapat diraih kembali dan meninggalkan apa saja tak peduli apapun itu.

zx2

Suwarto berharap dengan hibah yang dilakukan tiga penulis ini, akan menjadi pemicu bagi penulis lainnya untuk menghibahkan karyanya. Sebab masih banyak lagi penulis di Kabupaten Bengkalis yang memiliki karya-karya untuk dibagikan kepada masyarakat.(***)


R24/phi/hari