Bisa Berakibat Fatal Seperti ini, Jangan Remehkan Hipertensi

M. Iqbal 3 Apr 2019, 07:34
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Gaya hidup yang tidak sehat, biasanya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang akan diderita oleh seseorang. Salah satu penyakit yang paling sering dialami adalah masalah jantung atau biasa disebut dengan kardiovaskular.

Dikutip dari Okezone.com, Selasa 02 April 2019
Penyakit ini sangat mematikan, sebab jantung adalah organ yang paling penting untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh manusia. Salah perawatan atau kurang cepatnya penanganan bisa berakibat fatal bagi penderitanya.

Dokter spesialis jantung Rs Columbia Asia, dr. Dicky Hanafy, SpJP(K), mengatakan jika penyakit jantung bisa menyebabkan pasiennya berpotensi mengalami gagal jantung. Jika itu terjadi, maka seseorang sudah tidak dapat sembuh secara total.

"Jika sudah gagal jantung, tidak bisa sembuh total lagi. Yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan harapan hidup. Faktor risiko paling kuat gagal jantung adalah hipertensi," kata dr. Dicky.
zxc1

Untuk informasi, hipertensi sering disebut dengan darah tinggi. Seseorang dinyatakan normal apabila memiliki tekanan darah sistolik 120 sementara diastolilnya sebesar 80.

Seseorang dapat dikatakan masuk ke dalam tahap pre hipertensi jika tekanan darah sistoliknya sebesar 120-139 sementara diastoliknya 80-89. Orang yang memiliki sistolik diatas 160 dan diastolik diatas 100, maka sudah dikatakan masuk dalam hipertensi tahap 2.

Hipertensi tentu tidak bisa dianggap remeh. Pembuluh darah seseorang bisa pecah akibat penyakit ini. Beberapa penyakit berbahaya lainnya bisa menjadi ancaman serius akibat seseorang yang tidak dapat mengatur dengan baik tekanan darahnya.

“Darah tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah pecah, serangan jantung dan gangguan ginjal. Sepertiga rakyat indonesia menderita darah tinggi. Sudah terbayang betapa mudahnya menemukan seseorang yang mengalami hipertensi saat ini," jelasnya.
zxc2

Berdasarkan hasil yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Indonesia memiliki prevalensi hipertensi sebesar 34 persen. Hal tersebut turut menyumbang potensi terkena penyakit mematikan seperti jantung.

Banyak sekali orang mengalami penyakit jantung akibat dari hipertensi. Dan jika penyakit tersebut tidak dapat terkontrol dengan baik, maka dapat menyebabkan penyumbatan.

Jika hal itu terjadi, yang bisa dilakukan adalah dengan pemasangan balon atau ring untuk membuka kembali pembuluh darah jantung.

“Kelainan otot jantung atau kerusakan otot jantung bisa disebabkan oleh minuman keras. Kalau sudah terjadi gagal jantung yang bisa dilakukan oleh seseorang adalah prevensi sekunder. Caranya dengan mengubah pola hidup, tak merokok, dan memilih makanan sehat,” ungkapnya.