BPN: Yusril Lagi Kalap, Capek-capek Dukung Jokowi, Kalah Juga

Siswandi 4 Apr 2019, 13:57
Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra

RIAU24.COM -  Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno, tidak akan menanggapi lebih lanjut ihwal percakapan Yusril Ihza Mahendra dan Habib Rizieq Shihab (HRS) tentang keislaman Prabowo.

Pasalnya, percakapan tersebut terjadi sudah lama atau saat Ijtima' Ulama. Sedangkan Probowo sendiri telah meneken perjanjian dengan para ulama, sehingga komitmennya tidak usah diragukan lagi.

Selain itu, BPN juga menyorot terkait dugaan motif Yusril mempublikasikan chat Whatsapp yang diakuinya antara dirinya dengan HRS itu. BPN menilai, Yusril sedang kalap. Sudah capek-capek mendukung Jokowi, ternyata hasilnya tidak memuaskan.

"Saya rasa itu percakapan lama pas Ijtima' Ulama. Kalau sudah lama, nggak perlu ditanggapi percakapan itu,” ujar  juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Kamis 4 April 2019 di Jakarta.

Dikatakan, percakapan yang diakui Yusril antara dirinya dan HRS tersebut, terjadi saat Yusril masih mendukung Prabowo. Sementara saat ini, Yusril merupakan pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-KH Maruf Amin.

Dia menduga, Yusril sedang kalap lantaran calon yang didukungnya kalah suara jelang Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.

"Yusril ini lagi kalap. Sebab capek-capek dukung Jokowi, ternyata kalah juga,” ujarnya, dilansir republika.

Lebih lanjut, Andre menuding tindakan Yusril itu sebagai upaya menurunkan elektabilitas Prabowo. Karena itu, BPN memutuskan tidak akan menanggapi lebih lanjut atau membawa pernyataan Yusril pada jalur hukum.

"Ini kan sudah selesai, jadi tak ada yang perlu ditanggapi lagi,” tegasnya.

Andre juga memastikan, sejauh ini aksi Yusril tersebut belum ada dampaknya terhadap dukungan ulama dan ormas Islam.  “(Dukungan ulama) nggak berubah, tetap dukung Pak Prabowo. Ini ada yang kalap dan stres saja takut kalah,” tandasnya. ***