Jokowi Sebut Pemindahan Ibu Kota Sudah Dilakukan Sejak Presiden Soekarno

M. Iqbal 29 Apr 2019, 17:13
Jokowi memimpin rapat terbatas/ilustrasi
Jokowi memimpin rapat terbatas/ilustrasi

RIAU24.COM - Wacana pemindahan ibu kota kembali menjadi pembahasan di masa pemerintahan Joko Widodo. Bahkan, Jokowi pada hari ini, Senin, 29 April 2019, mengundang sejumlah menteri untuk membahas tersebut.

Jokowi sendiri mengatakan jika rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta sudah pernah dibahas sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.

"Gagasan pemindahan ibu kota ini sudah lama sekali muncul, sejak era Presiden Sukarno. Setiap rapat presiden muncul gagasan ini," ujar Jokowi pada saat rapat terbatas di kantor Presiden yang dilansir dari detik.com, Senin, 29 April 2019.

Tapi, kata Jokowi, gagasan itu tidak pernah dibahas secara tuntas. "Wacana ini timbul tenggelam karena tidak pernah dijalankan secara terencana dengan matang," lanjutnya.

Kata dia lagi, rencana pemindahan ini harus berlandaskan pada kepentingan jangka panjang. Rencana tersebut harus berlandaskan untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Ketika kita sepakat akan menuju negara maju, pertanyaan pertama yang harus dijawab apakah di masa yang akan datang DKI Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul dua beban sekaligus? Yaitu sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, dan sekaligus pusat bisnis?" jelas Jokowi.

Kata dia lagi, beberapa negara sudah melakukan pemindahan ibu kota di antaranya Malaysia, Korea Selatan, Brasil hingga Kazakhstan. "Kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini," sambungnya.

Selain itu, untuk pemindahan ibu kota tersebut memerlukan persiapan yang matang dan detail, termasuk dari sisi pemilihan lokasi dengan memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, hingga kesiapan infrastruktur pendukung hingga pembiayaan.

"Tapi saya meyakini, kalau dari awal disiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan," tutur Jokowi.