Ketua KPPS 029 Delima Meninggal Dunia Setelah Dirawat Seminggu Usai Terjatuh Dari Sepeda Motor

Satria Utama 30 Apr 2019, 12:51
Jenazah Hazairin saat di sholatkan warga di mesjid
Jenazah Hazairin saat di sholatkan warga di mesjid

RIAU24.COM -  Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPPS) 029 Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Hazairin meninggal dunia, Senin malam (29/4/2019) setelah dirawat selama satu Minggu di RSUD Arifin Achmad.

Jenazah pria yang sehari-hari membuka bengkel las di rumahnya itu telah dikebumikan di pemakaman warga depan Stadion Utama Pekanbaru, Selasa (30/4/2019).

Menurut anak tertua Hazairin, Bobby Saputra, almarhum meninggal saat masih menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu. "Almarhum memiliki komitmen yang kuat untuk mensukseskan pemilu karena mendapat amanah sebagai ketua KPPS," ujarnya.

Dijelaskan Bobby, ayahnya sempat masuk rumah sakit lima hari menjelang pemilu. Satu hari jelang pencoblosan, Hazairin minta kepada dokter yang merawatnya agar diizinkan pulang karena harus bertugas sebagai Ketua KPPS.  "Dokter awalnya tak mengizinkan karena kondisinya belum pulih betul, beliau terindikasi mengalami masalah pada ginjal dan asam urat," jelasnya.

Namun karena posisinya sebagai ketua KPPS sangat sentral akhirnya Hazairin diperbolehkan keluar dan berjanji akan masuk kembali hari Senin setelah proses Pemilu tuntas di tingkat kelurahan.

"Selama bertugas sebagai ketua KPPS, beliau tampak masih pucat. Namun ia tetap mengawal pelaksanaan pencoblosan dan bertugas selama 24 jam nonstop," jelas Bobby.

Ditambahkannya, pada hari Jumat (19/4), kondisi Hazairin kembali drop. Ia sempat menjalani pengobatan bekam. "Hari Sabtu, kondisinya lumayan baik dan pergi keluar rumah untuk membeli obat, sayangnya saat hendak memarkirkan sepeda motornya, kakinya mendadak lemah dan ia pun terjatuh. Ternyata saat jatuh itu kakinya mengalami patah tulang. Beliau lalu dilarikan ke RSUD Arifin Achmad," ungkapnya.

Selama dirawat di RSUD kondisinya terus menurun. Kakinya yang patah belum dapat diambil tindakan karena selain masih harus antri untuk operasi, kondisi ginjalnya semakin akut. "Senin malam ia tidak sadarkan diri dan akhirnya berpulang ke Rahmatullah," jelasnya.

Salah seorang rekan Hazairin sesama petugas KPPS, Satria, mengaku, warga di perumahan Pondok Ratu tempat mereka tinggal merasa sangat kehilangan karena Hazairin dikenal sebagai sosok Ketua RT yang baik dan banyak membantu warga. "Semoga jasa Pak Hazairin sebagai Ketua KPPS yang telah menjalankan tugasnya dengan baik mendapat perhatian dari KPU dan pemerintah daerah," harapnya. ***

 

R24/saut