RIAU24.COM -  Setelah sempat diam, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto, angkat angkat bicara soal dirinya yang disalahkan Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). Sebelumnya, OSO menuding Wiranto sebagai salah satu faktor, mengapa Hanura tak lolos ke Senayan, karena tak mencapai  parliamentary threshold 4 persen. 

Menurutnya, satu-satunya kesalahan yang pernah dilakukannya di Hanura hanya satu, yakni menunjuk OSO sebagai ketua umum partai. 

Wiranto mengaku sebagai pihak yang paling sedih atas kekalahan tersebut. Apalagi mengingat dirinya adalah pendiri partai itu. Selama ia yang memimpin, Hanura selalu lolos ke Senayan. 

"Saya sebagai pendiri partai, 10 tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos, yang paling sedih kan saya sebagai pendiri, kalau kita bicara yang paling sedih,"  ujarnya,  di Hotel Grand Paragon, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis 16 Mei 2019.

Selanjutnya, Wiranto meminta untuk introspeksi diri dan tak saling menyalahkan. 

"Tapi kan sudah terjadi, dan nggak perlu saling menyalahkan. Cukup introspeksi ke depan nanti kita perbaiki. Tapi kalau saya didesak terus seakan-akan Pak Wiranto yang salah ya... Kesalahan saya cuma satu, ya, menunjuk Pak OSO menjadi ketua umum," tegasnya.

Seperti dirilis media massa, sebelumnya, Ketum Hanura OSO sempat menyinggung bahwa Wiranto adalah penyebab Hanura yang diprediksi gagal masuk Senayan. Hal itu disampaikannya ketika memberi sambutan dalam acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pria yang masih menjabat Ketua DPD ini mengatakan penyebab partai yang dipimpinnya itu tak lolos ke DPR adalah Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. 

"Jadi ada yang bertanya kenapa Hanura kalah? Tanya Wiranto, bukan saya. Orang yang bikin kalah dia, kok," kata OSO ketika itu.

Menurut OSO, Wiranto bertanggung jawab sebagai pendiri Hanura. "Iya lah. Karena dia kan Menko Polhukam, masa dia tidak tahu situasi politik partainya sendiri. Ya, kan? Dia biarin gitu," kata OSO seusai acara buka puasa bersama di kediamannya, di Jl Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).

Ia mengatakan sejarah Hanura sangat lekat dengan Wiranto. OSO pun heran Wiranto terkesan tidak memahami situasi di kalangan internal Hanura menjelang Pemilu 2019. ***