Mengenaskan, Gara-gara Jalan Rusak, Jenazah Warga di Inhu Terpaksa Diangkut Pakai Motor

Siswandi 17 May 2019, 23:29
Jenazah warga Inhu yang terpaksa dibawa menggunakan sepeda motor, karena jalan menuju pemakaman tak bisa dilintasi ambulans. Foto: int
Jenazah warga Inhu yang terpaksa dibawa menggunakan sepeda motor, karena jalan menuju pemakaman tak bisa dilintasi ambulans. Foto: int

RIAU24.COM -  Apa yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, sungguh membuat hati jadi miris. Jenazah seorang warga, terpaksa harus diangkut dengan menggunakan sepeda motor menuju pemakaman. Hal ini dilakukan karena jalan menuju pemakaman rusak berat, sehingga tidak bisa dilintasi ambulans.

Peristiwa itu terjadi di Desa Halim, Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu. Sebelum wafat, warga tersebut sempat mengalami perawatan di rumah sakit setempat. Namun Yang Maha Kuasa berkata lain. Nyawa warga tersebut tak bisa lagi diselamatkan karena penyakit yang telah menggerogoti tubuhnya. Ia wafat pada Kamis 16 Mei 2019 di RSUD Rengat.

Dari rumah sakit, jenazah kemudian dibawa ke Desa Halim dengan menggunakan mobil ambulans. Rencananya, begitu sampai di tempat tujuan, jenazah akan langsung dikebumikan

Namun, mobil ambulans tidak bisa mengantar sampai ke tempat tujuan, karena kondisi jalanan yang rusak. Apalagi, sebelumnya hujan sempat turun hujan yang membuat jalan yang masih berupa tanah liat itu sulit dilintasi kendaraan.

"Mobil ambulans tak bisa masuk, sehingga jasad hanya di antar di batas dusun saja. Karena kondisi jalan berlumpur," ungkap Kades Halim, Edi Putra, Jumat 17 Mei 2019.

Dilansir detik, Edi menuturkan, ketika itu ia sempat dikabari warga tentang kejadian itu. Karena itu, ia berinisiatif menghubungi pihak Puskesmas setempat yang memiliki mobil ambulans.

"Tapi ambulans double gardan rupanya sedang rusak. Saya coba mencari mobil warga yang double gardan, tapi nggak ada yang mau bantu. Katanya nanti sial kalau bawa mayat," ujarnya lagi.

Dibawa dengan Motor
Karena solusi tak kunjung ditemukan, akhirnya diputuskan jenazah warga itu dibawa dengan menggunakan sepeda motor. Caranya, mayat diletakkan di atas keranjang yang biasanya untuk mengangkut sawit.

"Jasad terpaksa diangkut dengan motor menggunakan keranjang. Ada sekitar 30 kilometer dari lokasi awal sampai ke ujung desa," tambahnya.

Menurut Edi, jenazah tersebut akhirnya dikebumikan warga desa setempat. Tak ada keluarga yang menyaksikan proses pemakaman.

"Karena saat masuk desa tidak melapor. Saya sendiri tidak tahu namanya siapa. Tapi usianya masih muda dan statusnya lajang. Kabarnya asal Medan, tapi tak tau juga kepastiannya," tutupnya. ***