Kisah Para Muslim di Belahan Dunia Saat Merayakan Hari Raya Idul Fitri

Devi 5 Jun 2019, 10:59
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -   Umat Muslim di berbagai negara merayakan Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). Beda negara, beda pula tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya Hari Kemenangan setelah satu bulan berpuasa.

Sebagai negara yang penduduknya mayoritas Muslim, Hari Idul Fitri jadi salah perayaan penting di Indonesia. Setelah salat Ied, biasanya umat Muslim akan kembali ke rumah dan saling bermaaf-maafan dengan sanak saudara.

Opor ayam, ketupat sayur, rendang, semur serta tape ketan merupakan beberapa makanan khas orang Indonesia saat Idul Fitri.

Lantas seperti apa para Muslim di negara lainnya merayakan Hari Idul Fitri?


1. Uni Emirat Arab (UEA)
Hari pertama Idul Fitri biasanya khusus dirayakan bersama sanak keluarga di Uni Emirat Arab. Setelah salat Ied, seluruh keluarga akan berkumpul di rumah salah satu tetua untuk makan siang bersama. Makanan khas Idul Fitri di UEA di antaranya Harees (bubur gandum utuh dan daging) dan Balaleet (bihun dengan omelet atau telur goreng).

2. India
Seperti dikutip dari Eton Institute, para wanita muslim di India akan mempersiapkan perayaan Hari Idul Fitri dengan melukis tangan mereka menggunakan henna, beberapa hari sebelumnya. Memakai henna, baju bagus, perhiasan dan gelang warna-warni biasa dilakukan muslimah untuk menyambut Lebaran. Selain merias diri, rumah-rumah juga biasanya akan dihias dengan dekorasi meriah dan makanan khas seperti mutton biryani atau sheer khurma dihidangkan.

3. Turki
Di Turki, Hari Raya Idul Fitri dikenal dengan sebutan Ramazan Bayrami, yang artinya Festival Ramadhan. Ada pula yang menamainya Seker Bayrami atau Festival Manisan. Rakyat Turki yang merayakan Idul Fitri umumnya akan mengenakan baju baru dan saling memberi salam dengan ucapan 'Semoga Idul Fitri kita diberkati'. 

Hari Raya Idul Fitri di Turki diselebrasi dengan saling mengunjungi dan menghabiskan waktu bersama kerabat dekat, terutama anggota keluarga yang sudah sepuh. Makanan khas Turki saat Lebaran adalah Baklava dan Turkish Delights.

4. Maroko
Muslim Maroko akan pergi ke masjid dekat rumah untuk salat Ied dan dilanjutkan dengan kumpul-kumpul bersama keluarga. Para pria biasanya memakai baju khas seperti kaftan yang dinamakan djellaba dan sepatu tradisional Maroko. Sementara wanita memakai gaun kaftan.

Makanan mengambil peran penting dalam perayaan Idul Fitri di Maroko. Beberapa hari sebelumnya, para wanita sudah melakukan berbagai persiapan dengan membuat kue dan roti. Makanan khas mereka adalah Msemen (sejenis roti tipis berlapis) dan Baghrir (crepes) yang disantap saat sarapan bersama teh mint. Ada pula Laasida, sejenis pudding dari beras ketan berisi couscous, butter, madu dan bumbu rempah.

5. Mesir
Seperti dilansir NDTV Food, Hari Idul Fitri di Mesir dirayakan selama empat hari berturut-turut. Berbeda dari negara-negara Asia, di mana sebagian besar makanan khas Lebaran adalah daging dan ayam, ikan lebih populer di Mesir. Makanan khas lainnya adalah Fata, campuran dari beras, daging, bawang dan cuka yang dimasak bersama.

6. Arab Saudi
Orang Arab Saudi akan menggelar karpet di depan rumah mereka, duduk dan berbagi makanan dengan tetangga dan masyarakat lainnya. Makanan khas Idul Fitri di Arab Saudi adalah Debyazah, sejenis dessert terbuat dari almond, pistachio, kacang pinus dan bermacam buah kering. Biasanya Debyazah dibuat tiga hari sebelum Lebaran. 

 

 

 

R24/DEV