Moeldoko Ungkap Rencana Bom Bunuh Diri di Sukoharjo Ternyata tak Terdeteksi Polisi

Siswandi 6 Jun 2019, 00:16
Moeldoko
Moeldoko

RIAU24.COM -  Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengungkapkan, aksi serangan bom bunuh diri di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata tidak terdeteksi oleh pihak Kepolisian.

Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri mengguncang pos polisi di Kartasura, Sukaharjo, pada
Senin (3/6/2019) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sejauh ini tersangka pelaku sudah diamankan dan masih menjalani perawatan karena terluka dalam kejadian itu.

"Saya sudah komunikasi dengan Kapolri. Jadi ini tidak terdeteksi karena ini perseorangan. Dia tidak bermain dalam satu jaringan sehingga memang sulit dideteksi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu 5 Juni 2019.

Dalam hal ini, tambah Moeldoko, kepolisian masih belum dapat mengetahui apa latar belakang pelaku meledakkan diri di pos polisi tersebut. Pihak kepolisian baru sebatas mengetahui sifat dan karakter sang pelaku beserta latar belakang kehidupannya.

Meski demikian, Moeldoko memastikan, pengamanan oleh polisi saat ini sudah maksimal atas kejadian itu.

"Kalau dilihat dari latar belakang, yang bersangkutan itu baik-baik. Dalam artian bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya memang dia ini pendiam," ujarnya lagi, dilansir kompas.

"Oleh sebab itu kita belum tahu persis apa latar belakang dia yang sebenarnya, apa yang menjadi garis perjuangan dia. Inilah yang masih terus didalami oleh pihak kepolisian sampai saat ini," lanjut dia.

Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri mengguncang pos polisi Kartasura, Sukaharjo Senin malam. Pelaku mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

Menurut keterangan polisi, pelaku berinisial RA itu telah berbaiat kepada pemimpin ISIS. Sejauh ini, pendalaman masih terus dilakukan aparat Kepolisian. ***