Sikap Taiwan Ini Kembali Buat China Gondok Berat

Siswandi 6 Jun 2019, 23:39
Latihan militer Taiwan. Foto: int
Latihan militer Taiwan. Foto: int

RIAU24.COM -  Bukan rahasia, pertentangan antara China dan Taiwan, hingga kini masih terus berlangsung. Kali ini, Pemerintah Taiwan kembali membuat China jadi gondok berat. Hal itu setelah Taiwan menyatakan ingin membeli tank dan rudal dari Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, Taiwan memutuskan menggelar pemerintahan sendiri dengan sejak berakhirnya perang sipil 1949. Namun China masih menganggap Taiwan sebagai daerah mereka yang harus segera disatukan. Hingga saat ini, pertentangan itu masih terus berlangsung.

Dikutip Bloomberg via AFP Kamis 6 Juni 2019, dalam rilis resminya, Kementerian Pertahanan Taiwan menuturkan telah mengajukan permintaan pembelian 108 tank M1A2 Abrams, 1.500 rudal anti-tank Javelin serta TOW. Kemudian 250 rudal panggul anti-pesawat Stinger. Total transaksi itu bernilai 2 miliar dollar AS atau setera Rp28,4 triliun.

Terkait hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam konferensi pers berkata mereka "sangat khawatir" akan rencana pembelian senjata yang diajukan Taiwan.

"Kami harus menekankan AS tentu sepenuhnya memahami rencana itu sangat sensitif dan mereka tentu harus mematuhi kebijakan Satu China," terang Geng, dilansir kompas.

Tekanan China terhadap Taiwan, terus meningkat sejak Tsai Ing-wen naik menjadi Presiden Taiwan pada tahun 2016 lalu. Ia dikenal sebagai penentang China.

Sejak saat itu pula, Beijing meningkatkan tekanan baik diplomatik maupun militer. China sering menggelar latihan perang di dekat Taiwan. Secara teratur, China juga melobi negara di dunia untuk mengalihkan dukungan dari Taipei kepada mereka.

Amerika Serikat sendiri mengakui China daratan pada 1979. Namun statusnya masih menjadi sekutu tidak resmi bagi Taiwan. Selama itu pula, AS terus menyediakan bantuan persenjataan kepada negara itu.

Tahun lalu, misalnya, Washington mengumumkan rencana untuk menjual suku cadang jet tempur F-16 dan pesawat angkut militer C-130 senilai 330 juta dollar atau setera Rp4,7 triliun.

Taipei juga mengajukan permintaan resmi kepada AS untuk melakukan pembaruan jet tempur mereka yang sudah mulai dimakan usia. Namun belum ada tanggapan dari AS. ***