Kota Bagan Batu Heboh, Penderita Sakit Jiwa Ini Nekat Bawa Kabur Truk Berisi Istri dan Dua Anak Sopir

Elvi 19 Jun 2019, 10:35
Bobi yang sudah babak belur, diamankan di salah satu rumah warga sebelum diserahkan ke Mapolsek Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau. Foto: amr
Bobi yang sudah babak belur, diamankan di salah satu rumah warga sebelum diserahkan ke Mapolsek Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau. Foto: amr

RIAU24.COM -  BAGANSIAPIAPI - Suasana di Kota Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, tiba-tiba menjadi heboh. Kejadian itu bermula ketika seorang pemuda yang diketahui mengidap penyakit jiwa, secara tiba-tiba nekat melarikan sebuah truk yang tengah diparkir di depan salah satu toko di Bagan Batu.

Yang membuat aksi itu jadi terasa mengerikan, ternyata dalam truk itu juga ada istri dan dua anak sopir truk, yang masih berusia balita. Tentu saja, mereka dibuat ketakutan dengan aksi pemuda tak waras itu.

Informasi yang dirangkum Riau24.com di lokasi kejadian, peristiwa itu bermula ketika pada Selasa 18 Juni 2019 sore kemarin,  Paruddin Saragih (39), yang bekerja sebagai sopir truk, warga Jalan Sei Panji-panji kepenghuluan Teluk Medan, Kecamatan Kubu Babusalam, Kabupaten Rokan Hilir, ingin berbelanja di Toko Sinar Agung yang berada di Jalan Lintas Riau-Sumut KM 1 Bagan Batu.  

Karena hanya ingin berbelanja sebentar saja, truk bernopol BK 8816 YE itu ditinggalkannya di depan toko dengan kondisi mesin tetap hidup. Kebetulan, di dalam truk juga ada istrinya Sriana Sirait (39) serta dua anaknya, M Zaki Pawaz (6) dan Gifa Aksara (4).

Namun situasi langsung berubah, ketika  Bobi Eka Putra (24), tiba-tiba masuk ke dalam truk. Lalu tanpa basa-basi, pemuda yang tercatat sebagai warga Jalan Telaga Beruhun, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat itu, langsung membawa kabur truk itu dengan kecepatan tinggi ke arah Kota Ujung Tanjung.

Tentu saja, aksi pemuda yang diketahui mengidap penyakit jiwa ini, membuat  Sriana dan kedua anaknya yang masih balita, jadi kaget. Ia pun langsung berteriak minta tolong.

Teriakannya itu sempat didengar Paruddin, sang suami, yang ketika itu masih berada di dalam toko. Ketika itu juga ia langsung lari ke luar dari toko. Namun terlambat, ketika itu ia melihat truknya sudah dibawa kabur terlebih dahulu oleh Bobi.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu, langsung berusaha mengejar truk yang dibawa kabur Bobi tersebut bersama Paruddin.

Berhenti di Tengah Jalan

Setelah sempat melaju hingga beberapa ratus meter, mendadak saja truk yang dikemudian Bobi terhenti di tengah jalan karena mesinnya mati. Rupanya, hal itu berkat tindakan Sriana yang mencabut tali pengendali mesin truk. Hal itu dilakukannya setelah menerima telepon dari suaminya, beberapa saat setelah Bobi beraksi.  

Begitu truk berhenti, Sriana dan kedua anaknya langsung turun. Hal yang sama juga dilakukan Bobi. Bahkan terkesan tanpa masalah, ia turun dari truk dengan gaya santi. Ia bahkan sempat duduk-duduk di atas salah satu sepeda motor milik warga di tempat itu.

Namun aksinya itu tak bisa lagi mengelabui Paruddin dan warga yang mengejarnya. Begitu melihat Bobi, mereka pun menghajar pemuda itu karena aksi nekatnya yang membahayakan itu. Bobi baru selamat, setelah warga sekitar, berusaha mengamankannya di salah satu rumah warga. Selanjutnya, ia langsung dibawa ke Mapolsek Bagan Sinembah. Hingga hari ini Rabu 19 Juni 2019, pemuda itu masih ditahan guna mempertanggungjawabkan ulahnya tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Rohil AKBP Sigit Adi Wuryanto SIK MH melalui Kapolsek Bagan Sinembah Kompol H Asmar, membenarkan ulah Bobi yang membuah heboh itu.

Dikatakan, Bobi bisa merampas dan membawa kabur truk milik Paruddin, karena mengaku sebagai anggota polisi. Sehingga istri korban yang berada di dalam truk, merasa ketakutan.

Tak hanya itu, Kompol Asmar kemudian mengungkapkan, bahwa pemuda itu sebenarnya sedang dicari-cari pihak keluarga. Bahkan pihaknya juga telah menerima sepucuk surat, yang menerangkan bahwa pemuda asal Sumbar itu ternyata mengalami gangguan jiwa serta. Bobi juga pernah dirawat di RSUD Solok dengan diagnosa skizofrenia parana, sebuah penyakit jiwa yang cukup berbahaya.

"Pada tanggal 6 Juni lalu, pihak keluarga dikabari kalau pelaku pulang dari Batam menuju Solok. Namun setelah ditunggu-tunggu, ia tak kunjung tiba di rumah. Rupanya ia malah berbuat ulah di sini. Dari pengakuan keluarganya, pelaku mengalami depresi dan pernah dirawat di RSUD Solok," terangnya lagi. ***

R24/phi/amr